2 Metode untuk Menentukan Awal dan Akhir Ramadhan Sesuai Ajaran Nabi SAW

26 Februari 2023, 23:32 WIB
Tim rukyat melihat hilal di POB - Mantra Sukabumi /Rizal/*/

PORTAL PEKALONGAN - Bulan Suci Ramadhan sudah di depan mata. Sebagai umat muslim sudah sepantasnya kita merasa gembira, karena bulan Ramadahan merupakan bulan penuh keberkahan. Selain itu, sebanyak apapun amalan kita akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Namun, kapan tanggal 1 Ramadhan akan tiba di tahun 2023 ini?

Secara kalender Nasional, tanggal 1 ramadhan akan jatuh pada tanggal 23 Maret 2023. Namun hal itu tentunya belum bisa dipastikan apakah sesuai dengan kalender nasional ataukah tidak. Karena harus menunggu keputusan Sidang Isbat yang akan dilangsungkan oleh Kementrian Agama.

Baca Juga: Ini Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 SD Pembelajaran 1 Subtema 1 Halaman 1, 2, 3, 4, 5 Sumber Energi

Kementrian Agama RI pun tidak serta merta langsung memutuskan akan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan. Hal itu dikarenakan harus mempertimbangkan dari hasil berbagai metode untuk menentukan awal ramadahan.

Untuk menentukan awal Ramadan, ada 2 metode yang biasa digunakan yaitu metode rukyatul hilal dan metode hisab. Lalu, apa itu meode rukyatul hilal dan metode hisab? Berikut adalah penjelasannya

Metode Rukyatul Hilal

Metode Rukyatul Hilal adalah kegiatan merukyah atau mengamati hilal (bulan sabit pada fase awal bulan baru) secara langsung.  Adapun metode ini berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 189:

يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡاَهِلَّةِ ؕ قُلۡ هِىَ مَوَاقِيۡتُ لِلنَّاسِ وَالۡحَجِّ ؕ وَلَيۡسَ الۡبِرُّ بِاَنۡ تَاۡتُوا الۡبُيُوۡتَ مِنۡ ظُهُوۡرِهَا وَلٰـكِنَّ الۡبِرَّ مَنِ اتَّقٰى‌ۚ وَاۡتُوا الۡبُيُوۡتَ مِنۡ اَبۡوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّکُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ

Yas'aluunaka 'anil ahillati qul hiya mawaaqiitu linnaasi wal Hajj; wa laisal birru bi an taatul buyuuta min zuhuurihaa wa laakinnal birra manit taqoo; waatul buyuuta min abwaa bihaa; wattaqullaaha la'allakum tuflihuun

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.”

Baca Juga: Gus Baha: Tiga Nasihat yang Tak Lekang Oleh Waktu

Melihat hilal biasa dilakukan setelah matahari terbenam pada malam ke-30 dari bulan yang sedang berjalan. Artinya, jika malam ini hilal terlihat, besok adalah tanggal 1 bulan baru. Namun ada saat-saat ketika hilal tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, bahkan meski sudah menggunakan bantuan alat optik. Itu terjadi bisa karena cuaca sedang mendung. Kalau hilal tidak terlihat, maka bulan Syaban digenapkan menjadi 30 hari.

Metode Hisab

Metode menentukan awal Ramadan 1444 H yang lain adalah dengan metode hisab hakiki wujudul hilal atau yang lebih familiar disebut metode hisab. Jadi dengan menggunakan metode ini penentuan awal Ramadan menggunakan perhitungan astronomi dan matematis untuk menghitung posisi bulan guna mengetahui awal bulan Hijriah.

Adapun metode hisab ini berdasarkan arahan untuk melakukan perhitungan gerak matahari dan bulan di surat Ar Rahman ayat 5 serta surat Yunus ayat 5.

Baca Juga: Gus Baha: 4 Pilar Menjaga Agama dan Dunia agar Tetap Berdiri Tegak

Surat Ar Rahman ayat 5

اَلشَّمۡسُ وَالۡقَمَرُ بِحُسۡبَانٍ

Ashshamsu walqamaru bihusbaan

Artinya: “Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan”

Surat Yunus ayat 5

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ .

Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”

Jika  metode hilal perhitungan utamanya menggunakan mata telanjang untuk melihat bulan sabit, dan dibantu dengan alat optik, maka metode hisab lebih praktis karena langsung menggunakan bantuan komputer maupun software canggih.

Menggunakan metode hisab kelihatannya lebih praktis dan mendapat hasil akurat, namun tidak sesederhana itu. Tetap ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Tips Atasi Stres, Mudah dan Bisa Dilakukan Dirumah

Kriteria pertama yaitu telat terjadi ijtimaj. Kriteria kedua adalah ketika ijtimaj terjadi sebelum matahari terbenam. Kriteria yang ketiga yaitu piringan atas bulan posisinya di ufuk ketika saat matahari terbenam. Bila ketiga unsur itu terpenuhi, maka ulama bisa menentukan bulan baru. Tapi kalau ada kriteria yang tidak terpenuhi, maka bulan baru belum muncul.

Demikian cara menentukan awal Ramadan 2023. Cara ini juga bisa kamu lakukan untuk menentukan awal Ramadan dengan metode hilal maupun hisab. Kalian juga bisa juga menggunakan kedua metode ini untuk saling melengkapi data yang ada sehingga perhitungan awal Ramadan 1444 H akan lebih tepat.***

Editor: Alvin Arifin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler