Ngaji Laku Padepokan Carang Seket, Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati

- 20 Desember 2021, 15:05 WIB
Ilustrasi - Ngaji Laku Padepokan Carang Seket, Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati
Ilustrasi - Ngaji Laku Padepokan Carang Seket, Hitungan Dasar Hukum Alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati /TamaIRoy/Pixabay

PORTAL PEKALONGAN - Ngaji Laku kali ini akan membahas mengenai hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati berikut penjelasan selengkapnnya yang dijelaskan oleh Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket.

Kalian penasaran mengenai arti dan penjabaran mengenai hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati pada Ngaji Laku kali ini Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket akan menjelaskan untuk kita.

Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket pada sesi Ngaji Laku kali ini akan menjelaskan mengenai hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati.

Baca Juga: Cara Menentukan Takdir, Ini Penjelasan Suhu Padepokan Carang Seket

Berikut penjelasan Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket mengenai hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati:

1. Sri, kata Sri menempati bilangan satu.

Sri sering juga dikaitkan dengan dewi padi dalam budaya sunda, yaitu Dewi Sri atau Nyi Pohaci.

Jadi dapat pula dimaknai dengan banyaknya pangan yang kita dapat.

Sri bermakna baik dalam hitungan ini, dapat pula diartikan rezeki yang melimpah.

Intinya hitungan Sri yang bertepatan dengan angka satu ini mempunyai nilai baik ketika kita tepat menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

2. Lungguh, kata Lungguh menempati bilangan dua.

Lungguh sering dikaitkan dengan derajat, pangkat, jabatan, kekuatan, dan kemampuan. Lungguh bermakna baik dalam hitungan ini.

Intinya hitungan Lungguh yang bertepatan dengan angka tiga ini mempunyai nilai baik ketika kita tepat menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

Baca Juga: Mitologi Dewi Parvati, Versi Padepokan Carang Seket

3. Dunya, kata Dunya menempati bilangan tiga.

Dunya sering dikaitkan dengan harta, rezeki, materi, dan kekayaan yang melimpah ruah.

Hitungan ini biasanya paling dicari dalam setiap hajat atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

Hitungan Dunya, mempunyai nilai baik ketika kita tepat menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

4. Lara, kata Lara menempati bilangan empat.

Lara sering dikaitkan dengan sesuatu penderitaan/sakit, baik dari segi kesehatan, ketenangan lahir atau pun batin.

Hitungan ini biasanya dihindari dalam setiap hajat atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

Hitungan Lara, mempunyai nilai kurang baik ketika kita menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

Baca Juga: Definisi Sakti atau Kesaktian, Ini Penjelasan Suhu Padepokan Carang Seket

5. Pati, kata Pati menempati bilangan lima, bilangan akhir dalam perhitungan ini.

Pati berarti mati. Namun tidak dengan serta merta kita mengaitkannya dengan kematian.

mati disini dapat berarti mati secara rezeki, mati dalam arti perceraian, mati dalam arti hal-hal yang bersifat paling buruk.

Hitungan ini biasanya paling dihindari dalam setiap hajat atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

Hitungan Pati, mempunyai nilai tidak baik ketika kita menempatkannya pada suatu hajat, keinginan, atau suatu hal yang membutuhkan perhitungan.

Itulah penjelasan Den Juneng Suhu Padepokan Carang Seket mengenai hitungan dasar hukum alam Sri, Lungguh, Dunya, Lara, Pati pada sesi Ngaji Laku kali ini. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Padepokan Carang Seket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah