Network
Mereka tidak beramal karena malas. Mereka tidak beramal karena udzur. Dan selama tidak ada udzur syar'i, maka seorang muslim dilarang untuk tidak puasa Ramadhan.
Udzur syar'i adalah kondisi berhalangan yang dibenarkan oleh syariat Islam.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Menjelaskan Keutamaan Sholat Tarawih
Di antara contoh udzur syar'i adalah sakit dan safar. Nah berkaitan dengan udzur syar'i, ada hikmah yang sangat besar. Contoh hikmah sakit (keutamaan orang sakit) berdasarkan hadits tentang orang sakit berikut ini.
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ ، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat.” (HR. Bukhari, no. 2996)
Baca Juga: Syeikh Ali Jaber : Lakukan Amalan Sedekah Subuh dengan Berdoa jika Ingin Sembuh dari Penyakit
Hadits tersebut juga menunjukkan betapa istimewanya keutamaan istiqomah dalam beribadah. Seseorang yang tidak puasa karena sakit bisa dapat pahala puasa. Begitu pula dengan pahala sholat.
Seseorang bisa saja tidak puasa karena udzur puasa namun bisa jadi ia dapat pahala puasa (yang ia rutinkan ketika tidak udzur): pahala puasa Rajab, pahala puasa Syawal, pahala puasa senin kamis, pahala puasa ayyamul bidh, dan ibadah lainnya.
