Fitrah Keimanan pada Anak, Bagaimana Menumbuhkannya?

- 7 April 2022, 13:24 WIB
Ilustrasi Menumbuhkan Fitrah Keimanan Anak
Ilustrasi Menumbuhkan Fitrah Keimanan Anak /Pexels/ Timur Weber

PORTAL PEKALONGAN – Dalam bahasa arab, 'fitrah' dengan segala bentuk derivasinya mempunyai arti belahan (syiqah), muncul (thulu), kejadian (al ibtida), dan penciptaan (khalqun). [1] Sifat pembawaan yang sejak lahir. [2]
 
Setiap anak terlahir sudah dalam keadaan terinstal potensi fitrah keimanannya. Sebelum dilahirkan ke muka bumi, setiap kita pernah bertemu Allah dan bersaksi bahwa Allah benar adanya sebagai Rabb kita.
 
Walau kita lupa peristiwa persaksian itu, semua itu terekam kuat bahkan terinstal di dalam fitrah keimanan setiap bayi yang lahir.

Baca Juga: Autofagi saat Puasa Ramadhan, Begini Penjelasan dr Zaidul Akbar
 
Fitrah keimanan meliputi fitrah beragama, fitrah bertuhan, fitrah kesucian, fitrah “malu” dan “harga diri”, fitrah moral dan spiritual dan fitrah berbuat baik.
 
Fitrah keimanan yang sudah ada dalam diri seorang anak, membuatnya memiliki kebaikan bawaan (innate goodness) yang berarti anak bukanlah kertas kosong yang bisa dibentuk, melainkan mereka adalah anak-anak yang harus kita rawat dengan baik dan tumbuhkan fitrahnya tersebut.
 
Tidak ada anak yang tidak mencintai Tuhannya dan kebenaran, kecuali fitrahnya telah cedera dan terkubur oleh pendidikan yang salah dan gegabah.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Taubat yang Benar, Salah Satunya: Disegerakan!
 
Jika fitrah keimanan ini tumbuh paripurna maka kelak akan mengantarkan mereka menjadi peran penyeru kebenaran dan melakukan perubahan yang Allah ridai.
 
Banyak cerita tentang anak yang diberikan pendidikan agama terbaik sejak kecil oleh orang tuanya namun tidak menunjukkan akhlak yang terpuji dan mulia.
 
Membuat kita bertanya-tanya dimana letak kesalahannya dan apa yang harus dilakukan oleh orang tua agar fitrah keimanan anak tidak tercederai.

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri dan Anak: Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Arti
 
Pada usia 0 – 6 tahun, anak berada pada masa ketika imaji dan abstraksi berada pada puncaknya alam bawah sadar masih terbuka lebar, sehingga imaji tentang Allah, tentang Rasulullah, tentang kebajikan, tentang ciptaan-Nya akan mudah dibangkitkan pada usia ini.
 
Kisahkan tentang keagungan dan kekuasaan Allah, tumbuhkan rasa cintanya terhadap Allah selama enam tahun pertama di kehidupannya.
 
Lihatlah cara Rasulullah SAW meminta imam salat memendekkan bacaannya apabila terdapat anak-anak di dalam saf makmumnya. Ini semata-mata agar anak memiliki imaji positif tentang salat dan Tuhannya.

Baca Juga: Ingin Segera Dapat Jodoh? Yuk Mulai Rajin Baca Doa Ini di Bulan Ramadhan
 
Kisahkan juga kisah inspiratif tentang kemuliaan budi pekerti, semangat kepahlawanan, semangat persaudaraan antar manusia, akhlak Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Berikan keteladanan dan atmosfir keshalihan di sekitarnya.
 
Imaji positif ini juga bisa dibangkitkan dengan belajar di alam, belajar bersama alam. Ajak anak-anak balita kita ke alam, bangkitkan imajinasi positifnya tentang semesta.
 
Yang paling utama bagi kita orang tua adalah memperbaiki jiwa dan keimanan kita sebelum menumbuhkan fitrah keimanan anak-anak kita.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Taubat yang Benar, Salah Satunya: Disegerakan!

Jangan menggegas dan mendahulukan mengajar syari’at dan tatacara ibadah sebelum kita menumbuhkan kecintaan kepada Allah SWT.

Jadilah orang tua dengan jiwa dan hati yang bersih sehingga hal ini bisa menjadi keberkahan dan bekal bagi kita untuk menumbuhkan fitrah keimanan anak-anak kita.

Artikel ini sebelumnya sudah pernah ditampilkan di PortalPekalongan.com dengan judul “Menumbuhkan Fitrah Keimanan pada Anak”.***

Editor: As Sayyidah

Sumber: Fitrah Based Education


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x