Network
Apapun yang namanya ibadah tidak akan mampu dilakukan tanpa terpaksa, termasuk sholat malam.
2. Lama-lama ibadah jadi terbiasa
3. Setelahnya ibadah jadi kebutuhan
4. Lalu timbul kenikmatan ibadah
Baca Juga: Tarawih bagi Wanita Lebih Utama di Masjid atau di Rumah? Ini Penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Oemar Mita bercerita kisah seorang salaf, "Aku ini sholat malam 40 tahun berturut-turut dan baru merasakan nikmat sholat malam baru setelah 40 tahun."
Artinya, kenikmatan sholat malam tak bisa didapatkan dengan instan dan prosesnya panjang. Bisa diawali dari hal yang tidak biasa atau risih, lama-lama jadi biasa.
Bicara soal risih, Oemar Mita mengisahkan pengalamannya saat menjadi santri. Ada perbedaan kebiasaan dalam sholat berjamaah di pondok dengan di masjid kampung.
Ketika di pondok, dia diajarkan untuk menempelkan sisi luar telapak kaki dan bahu ke jamaah sebelahnya. Karena di kampung tidak demikian, di awal sholat berjamaah dia pun kikuk bertemu kulit dengan jamaah lain. Namun, karena sudah aturan, dia pun jadi terbiasa.
Baca Juga: Bolehkah Lakukan Tahajud Saat Sahur Padahal Sudah Sholat Witir Selesai Tarawih?
