Ustadz Adi Hidayat: Beda Al Quran dan Mushaf, Mari Kupas Tuntas!

- 16 April 2022, 10:18 WIB
Perbedaan Mushaf dan Al Quran menurut Ustadz Adi Hidayat
Perbedaan Mushaf dan Al Quran menurut Ustadz Adi Hidayat /canva

PORTAL PEKALONGAN - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan apa beda Al Quran dan mushaf. Umat muslim sering tidak tahu dan tak bisa bedakan.

Banyak yang bertanya apakah Al Quran dan mushaf beda. Ustadz Adi Hidayat pun jelaskan untuk umat Islam.

Al Quran dan mushaf ternyata beda, meski keduanya boleh dibaca. Namun, ada perbedaan perlakukan untuk keduanya seperti Ustadz Adi Hidayat jelaskan berikut:

Baca Juga: Khatam Al Quran dan Buka Bersama Ashabul Kahfi PWI Jateng, Sekda Jateng Beri Dukungan dan Apresiasi

Ada beda antara Al Quran dan mushaf, demikian disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat.

Menurut pengertian mushaf adalah tulisan dari firman Allah yang terletak antara dua jilid, isinya surah Al fatihah sampai An Naas. Tidak ada selingan lain atau penjeda antar firman Allah tersbeut.

Jika ada terjemahan di dalamnya, maka sudah tak bisa disebut mushaf saja, melainkan terjemahan dengan mushaf.

Lalu, kita kenal juga tafsir. Maka pada tafsir ada keterangan-keterangan di samping terjemahan dan mushaf.

Baca Juga: Link Murrotal Al-Qur'an 30 Juz Tanpa Harus Download, Tinggal Play Saja!

Dalam keadaan mushaf bercampur dengan sesuatu maka sudah tidak disebut mushaf lagi. Seperti misalnya aplikasi Al Quran di handphone. Aplikasi itu bukan mushaf karena sudah bercampur dengan lainnya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan boleh baca dari mushaf atau Al Quran. Karena yang terpenting adalah membacanya, bunyinya. Namun, ada hukum yang menaungi dan beda bagi keduanya.

1. Sebuah mushaf tidak diboleh bawa ke tempat sembarangan, misalnya toilet. 

2. Perlakukan mushaf dengan lebih baik, salah satunya taruh tempat tinggi. Bisa saja, kita melempar handphone dengan aplikasi Al Quran di dalamnya. Namun, dilarang lakukan hal sama pada Al Quran.

3. Memegang mushaf disunahkan berwudu dulu.

4. Sudah sifat mushaf bisa dibaca kapan saja, lain hal dengan Al Quran terutama yang aplikasi harus selalu berbaterai penuh.

 

Baca Juga: Bacaan Doa Nuzulul Quran 17 Ramadhan 1443 H Tahun 2022, Lengkap Bacaan Arab, Latin, dan Terjemah

Al Quran itu artinya berbunyi. Berasal dari Bahasa Arab, asal katanya adalah Al Qara'a, artinya bunyi yang terdengar.

Kalau sengaja bunyi Al Quran diperdengarkan sekali namanya qiraah. Namun, kalau sengaja diperdengarkan berulang disebut quran.

Bacaan Al Quran tidak membosankan. Ustadz Adi Hidayat bertanya, "Mengapa hal itu terjadi?"

Sebagai contoh, perilaku Muslim yang minimal membaca Al Fatihah sebanyak 17 kali pada waktu solat wajib, bisa ditambah saat sholat sunah.

Baca Juga: Kultum Ramadhan: Memaknai Nuzulul Quran bersama Ustadz Hanan Attaki

Keadaan mengulang Al Fatihah dalam sehari tidak membuat bosan atau pusing. Bedakan ketika kita membaca novel atau karya manusia sejenis lainnya. Pasti sudah tak betah membacanya dari mulai baligh sampai sekarang.

Sifat spesial Al Quran yang khusus inilah yang membuat ada huruf alif dan lim di depannya. Maksudnya memberi sifat khusus yang membedakan dengan bacaan lain. 

Walaupun sudah dibaca setiap hari, Ustads Adi Hidayat menuturkan mustahil akan bosan membacanya. Ini karena Al Quran dan mushaf adalah karya Allah SWT.***

 

Editor: Sumarsi

Sumber: YouTube Audio Dakwah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x