Kisah Kitab Ihya Ulumuddin Karya Imam Al Ghazali yang Mau Dibakar

- 18 April 2022, 16:28 WIB
Ilustrasi Imam Al Ghazali.
Ilustrasi Imam Al Ghazali. /Shopee/Arisihasale

 

PORTAL PEKALONGAN - Simak kisah Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali yang mau dibakar oleh Abul Hasan Ali bin Harzahim Al-Faqih.

Diceritakan bahwa Abul Hasan Ali bin Harzahim Al-Faqih adalah orang yang sangat mengingkari Kitab Ihya Ulumiddin. Saat itu dia adalah orang yang sangat ditaati dan kata-katanya didengari oleh masyarakat luas.

Maka dia memerintahkan para pengikut untuk mencari dan mengumpulkan naskah-naskah Kitab Ihya Ulumuddin dan dia bermaksud untuk membakar naskah-naskah Kitab Ihya Ulumuddin tersebut di Masjid Jami' pada hari Jumat.

Baca Juga: Tips Mengatur Jadwal Minum Obat Selama Menjalani Ibadah Puasa Ramadhan

Dan ternyata pada malam hari Jumatnya dia bermimpi seakan-akan sedang masuk ke Masjid Jami'. Tiba-tiba di situ dia bertemu Nabi Muhammad Saw bersama Sayyidina Abubakar dan Sayyidina Umar, dan Imam Al Ghazali juga sedang berada di hadapan Nabi.

Ketika Ibnu Harzahim datang, Imam Al Ghazali berkata:
“Yaa Rasulullah, dialah orangnya yang memusuhiku. Jika yang benar adalah seperti yang dia yakini, maka aku bertaubat kepada Allah dan jika benar apa yang aku tulis karena mengharap berkahmu dan mengikuti sunnahmu, maka ambilkan untukku hakku dari orang yang memusuhiku.”

Kemudian Nabi Muhammad Saw meminta Kitab Ihya Ulumuddin dan dibukanya lembaran demi lembaran dari awal hingga akhir. Lalu berkata: “Demi Allah, sesungguhnya ini adalah sesuatu yang bagus.”

Baca Juga: Fadhilah Keutamaan Sholat Tarawih Malam Ke 18 Ramadhan: Allah Telah Meridhoimu dan Kedua Orang Tuamu

Kemudian Sayyidina Abubakar berganti membuka dan membaca isinya. Demikian juga dengan Sayyidina Umar, yang keduanya sama-sama mengatakan bagus.

Maka Nabi Saw memerintahkan agar baju Al-Faqih Ali bin Harzahim dilepas untuk menerima pukulan dan hadd (hukuman) sebagai pembohong. Ketika sampai pukulan kelima Sayyidina Abubakar meminta keampunan untuknya dan berkata:

“Yaa Rasulullah, barangkali dia mengira dia telah mengikuti sunnahmu dan ternyata dia keliru.”

Dan imam Al Ghazali bersetuju serta menerima permintaan Sayyidina Abubakar. Sampai disitu bangunlah Ibnu Harzahim dan di punggungnya terdapat bekas pukulan.

Baca Juga: Fadhilah Keutamaan Sholat Tarawih Malam Ke 18 Ramadhan: Allah Telah Meridhoimu dan Kedua Orang Tuamu

Lalu dia memberitahukan hal tersebut kepada kawan-kawannya dan dia pun bertaubat kepada Allah atas keingkarannya terhadap Imam Al Ghazali dan beristighfar kepada-Nya.

Selama beberapa waktu Ibnu Harzahim masih merasakan kesakitan dari bekas pukulan itu. Maka dia pun berdoa kepada Allah dan memohon pertolongan Rasulullah sampai suatu ketika dia bermimpi lagi bertemu Rasulullah yang datang kepadanya dan mengusapkan tangannya yang mulia pada punggungnya.

Maka sembuhlah dia dengan izin Allah. Kemudian setelah itu dia menekuni mengkaji Kitab Ihya umuddin dan Allah memberikan futuh kepadanya serta memperoleh ma’rifatullah dan menjadi salah satu seorang pembesar kepada para masyayikh, menjadi orang yang ahli ilmu dan ilmu bathin rahimahullah.

Baca Juga: Doa Puasa Ramadhan Hari Ke 18: Ya Allah, Jadikanlah Seluruh Anggota Badanku Dapat Mengikuti CahayaMu

Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili yang hidup sezaman dengan Ibnu Harzahim mengatakan, “Dan pada hari wafatnya syaikh Ibu Harzahim, bekas pukulan itu masih nampak jelas pada punggung beliau.”

Demikian kisah Kitab Ihya Ulumuddin yang mau dibakar dan  diceritakan dalam Kitab Minhajul Al Abidin.***

Editor: Arbian T

Sumber: Kitab Minhajul Al Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah