Ibadah di sini dituntut tidak hanya sekedar ibadah tetapi ibadah yang dilakukan secara ikhlas.
Ikhlas secara arti kata dapat berarti murni. Tidak bercampur dengan yang lain. Dan semua ibadah hanya untuk Allah.
Namun ada kalanya ibadah yang kita lakukan berbelok arah. Hal tersebut tergantung dari niat ketika kita melakukan ibadah.
Dengan niat kita akan mendapatkan apa yang diniatkan dari awal sebelum ibadah.
Dengan demikian ada tingkatan ikhlas yang perlu kita ketahui.
Pertama, ikhlas semata-mata karena Allah dan mendapat ridho Allah. Ibadah ang dilakukan tidak mengharapkan imbalan dari siapapun.
Baca Juga: Fiqih Wanita: Wanita Haid tetap dapat Pahala di Bulan Ramadhan, Begini Caranya
Kedua, ikhlas beribadah karena Allah tetapi masih berharap untuk kepentingan kehidupan akherat. Misalnya melakukan sholat agar masuk surga.
Ketiga, beribadah dengan ikhlas berharap untuk kepentingan dunia . Misalnya melaksanakan puasa agar badan tetap sehat.
Jadi orang dapat dikatakan ikhlas apabila dapat menyembunyikan kebaikannya tanpa diketahui oleh siapapun. Bagaikan menyembunyikan keburukannya kepada orang lain.