Lepet itu artinya, dosa dan kesalahan umat ditutup yang rapet atau rapat. Jangan sampai diomongin ke orang lain, agar tidak ghibah. Dan, siapapun yang mengghibah itu ibarat memakan bangkai saudaranya.
Atau, kalau sudah saling memaafkan, jangan sampai mengulang perbuatan atau kesalahan yang sudah lalu. Ditutup erat-erat.
Lalu bagaimana dengan lontong opor?
Nah, di sejumlah daerah di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa, kupat dan lepet biasanya didampingi opor.
Baca Juga: 10 Link Download Twibbon Gratis Untuk Memperingati Hari Pendidikan Nasional
Opor tidak selalu ayam. Sebab, banyak yang memasak opor bebek, dan opor enthok.
Mengapa?
Karena ketupat atau kupat tidak bisa dimakan begitu saja, harus dengan sayur atau lauk yang berkuah.
Masyarakat Jawa dan Sunda memiliki kesukaan yang sama. Yakni mebuat opor. Maka, opor itu biasanya lebih tepat untuk makan lontong (beras yang dimasak menjadi nasi namun sebelumnya dibungkus daun pisang).
Maka, lengkaplah sudah.