Network
لّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
“Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir.” (QS Az Zumar ayat 42)
Dikutip dari buku Amalan Ringan Paling Menakjubkan terbitan Zikrul Hakim, Syekh Ali Jaber menjelaskan, jika umat Islam tidur dalam keadaan berwudhu, maka ruhnya akan mampu bersujud di hadapan Allah SWT. Namun, menurut dia, siapapun tidak mempunyai jaminan bahwa ruhnya akan dikembalikan lagi oleh Allah.
Syekh Ali Jaber mengatakan, seorang mukmin yang menjaga wudhu adalah mukmin yang sempurna imannya. Maka, dia pun berpesan kepada umat Islam untuk selalu menjaga wudhunya. Dari Tsauban, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
استقيموا ، ونعِمَّا إنِ استقمتُمْ ، وخيرُ أعمالِكم الصلاةُ ، ولا يحافظُ على الوضوءِ إلَّا مؤمنٌ
“Beristiqamahlah kalian, dan sekali-kali kalian tidak akan dapat menghitung (pahala)nya. Dan ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah sholat, dan tidak ada yang menjaga wudhu kecuali orang mukmin.” (HR Ibnu Majah).
3. Istiqomah dalam beribadah
Rosulullah bersabda, "Laksanakan amalan semampu kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian (sendiri) yang bosan. Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu (berkesinambungan) walaupun sedikit." (HR. Abu Daud)
Dari Sufyan bin Abdullah, dia bertanya kepada Rasulullah:
