Ummu Ashimpun sadar bahwa anaknya adalah anak yang istimewa. Selain cerdas, perasaannya halus dan takut kepada Allah. Tak heran jika Ummu Ashim sering menemui putranya dalam kondisi menangis karena takut kepada Allah dan kematian. Umarpun dibekali ilmu yang banyak di beberapa tempat dan ulama terkemuka
Umar bin Abdul Aziz kemudian terpilih sabagai khalifah. Kepemimpinan yang adil tersebar luas melintasi jarak dan waktu bahkan sampai saat ini sangat terkenal. Di bawah kepemimpinanya tak lagi terdengar ratapan kaum miskin yang terabaikan. Semua terpenuhi kebutuhan hidupnya dengan adil dan merata.
Figur umar yang memilih hidup sederhana meskipun harta dan fasilitas hidup serba ada. Namun kemewahan tidak ia pamerkan pada orang-orang di sekelilingnya.
Pendidikan di usia dini sangat membekas kuat dalam diri Umar sehingga ia sangat dicintai rakyatnya.
Peran ibu memang tak pernah lepas dari keberhasilan putra putinya. Dalam kisah ini teladan yang baik dan utama dari seorang ibu. Jadilah ibu yang bisa mengispirasi.***
Ummu Ashim adalah putri dari Ammarah binti Sufyan dan seorang ayah Ashim bin Umar bin khaththab. Baliau memberi keteladanan yang sangat memukau.
Baca Juga: Doa diberi Kekuatan Berdzikir, Bersyukur, dan Beribadah
Keteladanan terbukti nyata. Kejujuran dan keimanan Ammarah diketahui Umar saat ia melakukan inspeksi mendadak di sebuah rumah penjual susu. Di balik bayang-bayang malam terdengar perintah penjual susu untuk mencampur susu dengan air. Ia mendengar sendiri anak gadisnya menolak mencampur susu dan air.
Ibu penjual susu memaksa untuk mencampur susu dengan air. “Walaupun Umar tidak melihat, tapi Allah melihat apa yang kita perbuat,” ujarnya.
Umar mengagumi kejujuran gadis itu kemudian meminta Ashim untuk menikahinya.