Keteladanan Ummu Ashim binti Ashim: Jujur, Zuhud, dan Adil Modal Utama Mencetak Pemimpin Besar

- 29 Mei 2022, 05:56 WIB
Keteladanan Ummu Ashim binti Ashim
Keteladanan Ummu Ashim binti Ashim /Pixabay

PORTAL PEKALOGAN - Ketertarikan Umar bin Khathtab kepada Ummu Ashim adalah kejujuran dan keimanannya.Inilah keteladanan yang harus dicontoh.

Ummu Ashim adalah putri dari Ammarah binti Sufyan dan seorang ayah Ashim bin Umar bin khaththab. Baliau memberi keteladanan yang sangat memukau.

Keteladanan terbukti nyata. Kejujuran dan keimanan Ammarah diketahui Umar saat ia melakukan inspeksi mendadak di sebuah rumah penjual susu. Di balik bayang-bayang malam terdengar perintah penjual susu untuk mencampur susu dengan air. Ia mendengar sendiri anak gadisnya menolak mencampur susu dan air.

Baca Juga: Doa Mendapatkan Jodoh yang Sholeh dan Sholehah serta Ikhtiarnya

Ibu penjual susu memaksa untuk mencampur susu dengan air. “Walaupun Umar tidak melihat, tapi Allah melihat apa yang kita perbuat,” ujarnya.

Umar mengagumi kejujuran gadis itu kemudian meminta Ashim untuk menikahinya.

Dari pernikahan Ashim dan Ammarah lahirlah Laila Ummu Ashim dan Hafshah. Keluarga ini  selalu menjalankan kehidupan rumah tangga dengan ketaqwaan dan kezuhudan.

Ummu Ashim juga dibesarkan dari nilai-nilai taqwa, rajin menuntut ilmu dan demawan.

Dari perkawinan Ummu Ashim lahirlah Umar bin Abdul Aziz pemimpin besar Islam yang terkenal keadilan dan kesederhanaannya. Didikan Ummu Ashim membuat Umar tak kering ilmu. Putranya penghafal Qur’an dalam usia yang masih belia. Periliku Ibunya yang sederhana, suka menuntut ilmu dan dermawan ternyata diikuti olehUmar.

Ummu Ashimpun sadar bahwa anaknya adalah anak yang istimewa. Selain cerdas, perasaannya halus dan takut kepada Allah. Tak heran jika Ummu Ashim sering menemui putranya dalam kondisi menangis karena takut kepada Allah dan kematian. Umarpun dibekali ilmu yang banyak di beberapa tempat dan ulama terkemuka

Umar bin Abdul Aziz kemudian terpilih sabagai khalifah. Kepemimpinan yang adil tersebar luas melintasi jarak dan waktu bahkan sampai saat ini sangat terkenal. Di bawah kepemimpinanya tak lagi terdengar ratapan kaum miskin yang terabaikan. Semua terpenuhi kebutuhan hidupnya dengan adil dan merata.

Figur umar yang memilih hidup sederhana meskipun harta dan fasilitas hidup serba ada. Namun kemewahan tidak ia pamerkan pada orang-orang di sekelilingnya.

Pendidikan di usia dini sangat membekas kuat dalam diri Umar sehingga ia sangat dicintai rakyatnya.

Peran ibu memang tak pernah lepas dari keberhasilan putra putinya. Dalam kisah ini teladan yang baik dan utama dari seorang ibu. Jadilah ibu yang bisa mengispirasi.***

Ummu Ashim adalah putri dari Ammarah binti Sufyan dan seorang ayah Ashim bin Umar bin khaththab. Baliau memberi keteladanan yang sangat memukau.

Baca Juga: Doa diberi Kekuatan Berdzikir, Bersyukur, dan Beribadah

Keteladanan terbukti nyata. Kejujuran dan keimanan Ammarah diketahui Umar saat ia melakukan inspeksi mendadak di sebuah rumah penjual susu. Di balik bayang-bayang malam terdengar perintah penjual susu untuk mencampur susu dengan air. Ia mendengar sendiri anak gadisnya menolak mencampur susu dan air.

Ibu penjual susu memaksa untuk mencampur susu dengan air. “Walaupun Umar tidak melihat, tapi Allah melihat apa yang kita perbuat,” ujarnya.

Umar mengagumi kejujuran gadis itu kemudian meminta Ashim untuk menikahinya.

Dari pernikahan Ashim dan Ammarah lahirlah Laila Ummu Ashim dan Hafshah. Keluarga ini  selalu menjalankan kehidupan rumah tangga dengan ketaqwaan dan kezuhudan.

Ummu Ashim juga dibesarkan dari nilai-nilai taqwa, rajin menuntut ilmu dan demawan.

Dari perkawinan Ummu Ashim lahirlah Umar bin Abdul Aziz pemimpin besar Islam yang terkenal keadilan dan kesederhanaannya. Didikan Ummu Ashim membuat Umar tak kering ilmu. Putranya penghafal Qur’an dalam usia yang masih belia. Perilaku Ibunya yang sederhana, suka menuntut ilmu dan dermawan ternyata diikuti olehUmar.

Ummu Ashim pun sadar bahwa anaknya adalah anak yang istimewa. Selain cerdas, perasaannya halus dan takut kepada Allah. Tak heran jika Ummu Ashim sering menemui putranya dalam kondisi menangis karena takut kepada Allah dan kematian. Umar pun dibekali ilmu yang banyak di beberapa tempat dan ulama terkemuka

Umar bin Abdul Aziz kemudian terpilih sabagai khalifah. Kepemimpinan yang adil tersebar luas melintasi jarak dan waktu bahkan sampai saat ini sangat terkenal. Di bawah kepemimpinanya tak lagi terdengar ratapan kaum miskin yang terabaikan. Semua terpenuhi kebutuhan hidupnya dengan adil dan merata.

Figur umar yang memilih hidup sederhana meskipun harta dan fasilitas hidup serba ada. Namun kemewahan tidak ia pamerkan pada orang-orang di sekelilingnya.

Pendidikan di usia dini sangat membekas kuat dalam diri Umar sehingga ia sangat dicintai rakyatnya.

Peran ibu memang tak pernah lepas dari keberhasilan putra putinya. Dalam kisah ini teladan yang baik dan utama dari seorang ibu. Jadilah ibu yang bisa mengispirasi.***

Editor: Sumarsi

Sumber: Buku sejarah Islam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah