Jaga Kemabruran Waspadai Kebangkrutan, Prof Ahmad Rofiq: Ini Indikator Mabrur dan Tidak Berpredikat Muflis

- 25 Juli 2022, 13:12 WIB
Prof Ahmad Rofiq : Bagaimana menjaga kemabrurar dan tidak berpredikat muflih, ini ...
Prof Ahmad Rofiq : Bagaimana menjaga kemabrurar dan tidak berpredikat muflih, ini ... /Dwi Widiyastuti/

Pada saat wuquflah Allah mengampuni dosa-dosa mereka.

Dari ‘Aisyah ra, Rasulullah saw bersabda: "Tiada hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka (melebihi) hari Arafah" (Riwayat Muslim). 

Seseorang yang dibersihkan dari semua dosanya, maka ia kembali pada potensi baik atau positifnya, atau fitrah.

Ibnu Sina menyebutkan, orang yang berada dalam keadaan fitrah, maka ia hanya hanya mengangankan, merindukan, dan bertekad bertututr kta atau berbuat yang baik, benar, dan indah.

"Itulah sesungguhnya karunia terbesar yang diberikan oleh Allah kepada manusia sebagai hamba-Nya yang sejak dari diciptakan-Nya di muka bumi tujuannya hanya untuk beribadah kepada-Nya."

Rasulullah saw menggambarkan seseorang yang kualitas keberagamaannya baik adalah mereka yang keberadaannya menjadikan kenyamanan dan ketenteraman bagi orang lain, baik dari tutur kata lisannya -- baca tulisannya termasuk di media sosial – dan tangan (kekuasaan)-nya (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Iwan Fals Bongkar Kisah Lampau Dengan Kamruddin Simanjuntak, Pengacara Brigadir J: Ini yang Nuduh Istri Saya

"Dengan kata lain, orang yang tutur katanya cenderung emosional, membuat orang lain, tersinggung, marah, dan atau bahkan merasa menjadi kurban fitnah, maka itu pertanda keberagamaannya tidak atau belum berkualitas," ujarnya.

Demikian juga orang yang pada saat berkuasa, di organisasi apapun, ia justru tampil menjadi diktator, sewenang-wenang, dan menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan orang banyak, adalah pertanda kualitas keberagamaannya belum baik, dan perlu mendapatkan perhatian.

"Guna menjaga dan melestarikan kemabruran ibadha haji, tentu selain harus menebar kedamaian, meningkatkan kedermawanan, memperkuat persaudaraan (silaturrahim), dan melestarikan shalat malam, juga harus mewaspadai berbagai macam perbuatan yang bisa berakibat kebangkrutan (muflis)," jelasnya.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah