Spirit Hijrah 1444 H untuk Indonesia Bermartabat, Prof Ahmad Rofiq: Simak Janji Allah SWT

- 12 Agustus 2022, 08:50 WIB
Prof Ahmad Rofiq di halaman Masjid Nabawi Madinah setelah shalat Subuh
Prof Ahmad Rofiq di halaman Masjid Nabawi Madinah setelah shalat Subuh /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Memasuki pekan kedua Bulan Muharram Tahun 1444 Hijriyah, Guru Besar Pascasarjana UIN Walisongo Semarang Prof Ahmad Rofiq kembali mengingatkan makna yang terkandung dalam berhijrah.

"Jika hijrah Rasulullah saw dari Mekah ke Yatsrib yang kemudian beliau ganti menjadi Madinah, adalah karena ingin memulai kehidupan baru yang berdaulat dalam berbangsa dan bernegara," jelasnya.

Ketua DMI Provinsi Jawa Tengah ini menambahkan, hijrahnya Rosul saw dari Mekah ke Yatsrib (Madinah) adalah mulainya peletakan fondasi kehidupan yang berdaulat melalui fondasi konstitusional yang diwujudkan dalam Piagam/Dustur/Mitsaq/Risalah Madinah tahun Ke-2 Hijriyah.

Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 7 SMP/MTs Halaman 19-20 Tabel 1.4: Hal yang Diteladani dari Para Tokoh Pendiri Negara

"Demikian juga dengan Bangsa Indonesia. Substansi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah hijrah dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa dan negara yang berdaulat dengan fondasi Pancasila dan UUD RI 1945. Alhamdulillah empat hari lagi kita memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Ketua Bidang Pendidikan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) itu menyitir firman Allah SWT: "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al-Nisa’ (4): 100).

Menurut Koordinator Wilayah Indonesia Tengah PP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini, bagi umat Islam di seluruh dunia, bulan Muharram 1444 H merupakan momentum sangat strategis dalam mengawali tahun buku menurut kalender penanggalan Hijriyah.

Baca Juga: Membiasakan Perilaku sesuai Nilai-Nilai Pancasila dalam Lingkungan Keluarga, Sekolah, Pergaulan, Masyarakat

"Tanggal 1 Muharram sebagai awal tahun kalender penanggalan Hijriyah, ditetapkan berdasarkan hijrah Rasulullah saw dari Mekah ke Yatsrib yang kemudian beliau ganti dengan Madinah, dalam waktu 10 tahun lebih sedikit. Atas perjuangan, pengorbanan, dan keluhuran akhlaqul karimah beliau, semenanjung Arabia mendapatkan hidayah dari Allah dan mengikuti ajaran Islam," ujarnya.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah