Network
PORTAL PEKALONGAN- Orang yang punya akal adalah orang yang bisa menikmati sesuatu yang baik.
Misalnya, seseorang mempunyai anak pertama yang masih kecil sedang digendong - gendong, senengnya bukan main melihat anaknya sehat.
Dalam waktu yang sama, banyak orang yang sedang melakukan kemaksiatan.
Ada yang sedang bersenang-senang dengan perempuan nakal atau ada yang sedang berkumpul dengan teman nakalnya, yang menganggap bahwa menggendong anak itu tidak nikmat.
Baca Juga: 5 Serial Jepang yang DIbintangi Takeru Satoh Pemeran First Love Netflix
Tapi andaikan itu ditimbang, yang maksiat paling ukurannya 70℅, tetapi yang menimang anak baru lahir, memeluk anaknya, bisa saja ukurannya sampai 100℅.
Artinya selama ini kita menganggap bahwa kemaksiatan pasti menyenangkan dan taat tidak menyenangkan.
Atas perihal itulah Gus Baha memberikan fatwanya seperti yang diunggah oleh akun youtube channel Al Ghifari yang menyatakan bahwa kesalahan kita selama ini tidak mau melawan maksiat dengan terbiasa menikmati taat dan perihal perihal baik.
Menurutnya, masih banyak orang-orang yang bahagia dengan maksiat dan keyataannya adalah hal paling tidak membahagiakan.
"Banyak orang yang selalu bahagia akan kemaksiatannya dan selalu menganggap bahwa ketaatan adalah hal yang paling tidak membahagiakan," Ujarnya
"Makanya saya (Gus Baha) berkali - kali berfatwa bahwa, untuk melawan kenikmatan maksiat, orang harus terbiasa menikmati taat atau kebaikan."
Baca Juga: Livy Renata Buka Suara, Risih Ditanyai Soal Sensitif di Podcast Deddy Corbuzier
"Itulah kesalahan kita selama ini tanpa kita sadari, bahwa kemaksiatan dapat kita lawan dengan ketaatan."
Namun selalu enggan untuk taat bahkan, cenderung menuruti hawa nafsu yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita kepada kemaksiatan.***
