Network
PORTAL PEKALONGAN -
"Apa yang sering kau tengok, apa yang sering kau lihat, apa yang sering kau tonton, apa yang sering kau pikirkan, apa yang sering kau renungkan, itulah yang akan dibawa saat tidur dan sakaratul maut," kata Ustadz Abdul Somad.
Ya, Ustadz Abdul Somad alias UAS merupakan dai kondang jebolan Darul Hadits, Maroko, yang menjadi program lanjutan setelah Al-Azhar, Mesir.
Kemasyhuran nama Abdul Somad tidak diragukan lagi. Banyak masyarakat yang ingin berjumpa hanya untuk bersalaman.
Baca Juga: Gus Baha: Memahami Fadilah Sholat sebelum SubuhDi ceritakan UAS, sapaan akrab Ustadz Abdul Somad, sebagaimana yang dikutip Portal Pekalongan dari Channel Five Continent, bahwa seringkali jamaah melapor memimpikan beliau.
"Ustadz, bisa datang ke rumah, mertua saya demam dan memanggil-manggil nama ustadz," ujar Ustadz Abdul Somad alias UAS menirukan ucapan jamaah.
Ustadz abdul Somad alias UAS menuturkan bahwa mertua jamaah tadi mengigau menyebut namanya saat sakit.
Baca Juga: Gus Baha: Yang Abadi adalah yang Kita Sedekahkan
Tidak lama setelah kejadian itu, datang seseorang ke kampus mencari Ustadz Abdul Somad.
"Ini ada anak kecil umur lima tahun sakit memanggil-manggil nama ustadz," kata Ustadz Abdul Somad alias UAS.
Alhasil Ustadz Abdul Somad pun menggendong anak tersebut, menunaikan hajatnya ingin bertemu dai kondang di Tanah Melayu itu.
"Apa yang sering kau tengok, apa yang sering kau lihat, apa yang sering kau tonton, apa yang sering kau pikirkan, apa yang sering kau renungkan, itulah yang akan dibawa saat tidur dan sakaratul maut," lanjut Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga: Siapakah Musuh yang Paling Berbahaya dalam Hidupmu? Simak Penjelasan Gus Baha
Bahwa apa yang dilihat seseorang di dalam mimpinya merupakan refleksi dari kebiasaannya sehari-hari.
Jika di alam bawah sadarnya dia mendapati Ustadz Abdul Somad, atau sesuatu yang baik-baik lainnya, maka memang dalam sehari-harinya itu yang dia pikirkan atau renungkan.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Ingin Doa Dikabulkan, Jangan Tinggalkan Dua Hal ini
Begitupun akhir hayat seseorang, jika ingin mendapatkan husnul khatimah, maka semasa hidup harus terus berbuat baik, melihat dan merenungkan yang baik-baik, agar tutup usia dengan kebaikan.***
