1. Pintar tapi tidak bisa diikut
Orang pintar itu punya banyak ilmu di kepalanya. Secara teori, tentu saja dia menguasai dunia, mengikut kepadanya pasti akan bermuara pada kebaikan dan kemaslahatan.
Baca Juga: Sering Sakit? Inilah Resep Kuat Imun dari dr. Zaidul Akbar
Nyatanya tidak semulus aspal jalanan. Banyak pula manusia pintar dan bersekolah hingga ke perguruan tinggi, tetapi minim akhlaknya, baik kepada Allah sebagai Tuhan, maupun kepada sesama sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Bahasa sederhananya, pintar tetapi tidak benar. Dia bergelar tetapi tidak pada jalur yang benar. Pintar dan punya kemampuan akademik, sayangnya digunakan untuk membodohi orang lain.
Contohnya sudah banyak diperagakan oleh oknum pejabat. Mereka yang berjas hitam dan berdasi merah itu semua orang-orang pintar dan bergelar. Tapi sebagian mereka menjadi oknum dari ketidakbenaran yang dibudidayakan.
Apabila sebuah kebijakan yang dibuat orang pintar itu bertentangan dengan syariat, maka orang pintar tadi tidak bisa diikuti dan dijadikan panutan.
2. Bodoh tapi tidak bisa diajar
Bodoh itu sebenarnya melekat pada tiap manusia. Bukan bodoh, tetapi ketiadaan pengetahuan akan sesuatu. Seiring bertambahnya usia, manusia memperbanyak informasi dan pengetahuan mereka, sehingga mengikis kebodohan yang ada di dalam diri.