Tetapi, ada pula orang yang sedari lahirnya belum bertransisi menjadi pintar, sudah tidak bisa di ajar.
Sederhananya, sudah tahu dia bodoh, tetapi sulit diajar bahkan tidak bisa. Hal itu bukan karena guru yang tidak bisa mengajar, tetapi ego di dalam diri lebih besar dari sifat bodohnya.
Ego tadi berubah menjadi sombong, gengsi dan istilah lain yang berkonotasi negatif. Diberitahu kebenaran tetapi menolak, yakin betul bahwa dirinya paling benar.
Kalau sudah begitu, tinggalkan saja. Memang orang itu bodoh dan tidak bisa diajar.
"Orang ini kalau diletakkan di belakang dia menanduk, diletakkan di depan menyipak ke belakang," lanjut UAS.
Berinteraksi dengan kedua jenis manusia tadi hanya melahirkan rasa lelah dan sia-sia. Di tempatkan di mana pun, orang yang bersifat dua jenis tadi hanya membuat orang lain susah.
Oleh karenanya, hindari manusia yang punya sifat tersebut, serta berusaha menjadi manusia yang baik dan beriman kepada Allah Swt dengan kebenaran yang mutlak.*