Biasanya di hari jumat, keluarga ingin almarhum mendapatkan keutamaannya, maka digotonglah jenazah itu ke masjid. Saat imam selesai salam, dihadirkan jenazah itu ke ruang utama masjid untuk disholatkan, padahal jamaah sholat belum melakukan sholat sunnah ba’diyah.
“Kalau sholat dzuhur jam 12, sholat ashar 15.30, maka waktunya panjang. Itulah maka didahulukan sholat jenazah baru sholat ba’diyah. Hukumnya mubah, boleh,” lanjut UAS.
Kebolehan ini memberikan ruang kepada jamaah untuk mendoakan kepergian almarhum menuju ke tempat istirahat terakhir.
Penyelenggaraan jenazah ini memang harus disegerakan, karena akan mempercepat kebaikan almarhum di alam selanjutnya.
Baca Juga: Pernah Berbuat Dosa, Ustadz Abdul Somad: Ini Tanda Tobat Diterima Allah
Baca Juga: Singgung Gerakan Sujud, Ustadz Abdul Somad: Ada Satu Makhluk yang Enggan Melakukannya
Setelah melaksanakan sholat jenazah, barulah jamaah dapat mengerjakan sholat sunnah ba’diyah. Selama masih ada waktunya, tentu tidak mengapa dikerjakan di akhir. Sebab hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah, sedangkan sholat ba’diyah adalah sunnah muakad. Mendahulukan wajib lebih utama daripada sunnah.***