Portal Pekalongan - Manusia seringkali tergesa-gesa dalam mengambil tindakan, atau terburu-buru dalam mengambil sebuah keputusan.
Manusia yang tergesa-gesa biasanya sedang dalam fikiran yang tidak tentram, ia cemas dan khawatir terhadap takdir Allah yang padahal telah digariskan.
Tentunya, makna tergesa dan terburu-buru ini berbeda dari sikap sigap, cepat, dan tanggap yang selalu diiringi dengan fikiran jernih dan matang.
Sikap tergesa-gesa justru lebih dekat dengan tindakan gegabah dan ceroboh. Itulah sebabnya banyak yang mengatakan bahwa tergesa dan terburu-buru merupakan godaan syetan.
Untuk itu, sikap tergesa-gesa merupakan hal ataupun tindakan yang harus dihindari karena hal tersebut berawal dari syaitan, sehingga dalam ajaran Agama Islam, sifat tergesa – gesa merupakan prilaku tercela dan sangat di larang oleh Allah Swt.
Namun, ternyata ada prilaku tergesa – gesa yang diperbolehkan, bahkan menjadi kemulaian bagi orang tersebut.
Seperti yang disampaikan Gus Baha dalam sebuah kajian yang diunggah oleh kanal youtube Berkah Nyantri. Gus Baha menyebutkan sifat terburu – buru yang dibolehkan bahkan mulai di sisi Allah Swt.
Dalam sebuah kajian, Gus Baha pernah menyampaikan bahwa tergesa – gesa yang diperbolehkan adalah ketiak ada tamu dan disuguhi dengan makanan.
“Menghormati tamu yakni dengan menyuguhi makanan dan minuman hal ini, berdasarkan hadits riwayat Nasa’I, Tabrani, Hakim, dan Baihaqi Rasulullalloh Saw. Bersabda: Barang siapa memberi makanan saudarnya roti hingga membuatnya kenyang, juga memberinya minum hingga suadranya trasa segar, makai a jauh dari neraka dengan jarak tujuh khondaq,” papar Gus Baha.