Risiko gangguan pencernaan meningkat ketika terbiasa minum sambil berdiri. Dokter dari Rumah Sakit Islam Jakarta, dr Andri Setiawan mengungkapkan hal itu di laman Biro Organisasi Provinsi DIY. Berkut rangkumannya.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini, Sabtu, 14 Oktober 2023: Ada MasterChef Indonesia S11, Cinta Tanpa Karena
Saat berdiri, manusia sebenarnya dalam keadaan tegang. Keseimbangan pusat saraf sedang bekerja keras agar mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya.
Sebaliknya, dalam posisi duduk, saraf dalam keadaan tenang dan tidak tegang. Saraf yang tegang cenderung membuat sistem pencernaan dalam keadaan tidak siap mencerna makanan.
4. Risiko mati mendadak meningkat
Dampak buruk lain dari makan dan minum sambil berdiri, masih dari penjelasan dr Andri Setiawan, dapat meningkatkan risiko mati mendadak.
Gangguan yang terjadi akibat kebiasaan minum sambi berdiri adalah refleksi saraf. Hal itu diakibatkan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
“Apabila sering terjadi refleksi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan disfungsi saraf (vagal inhibition) yang parah, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak,” terangnya seperi dikutip dari laman Biro Organisasi Provinsi DIY.
Baca Juga: Ternyata Warna Hitam pada Dawet Ireng Terbuat dari Bahan yang Bisa Bikin Heran GenZ
Alumni Universitas Yarsi ini menyatakan, kendati dampaknya tidak terjadi secara instan, makan dan minum sebaiknya dilakukan sambil duduk. Pasti lebih menyehatkan.
5. Gangguan asam lambung meningkat