Mudik dan Mitigasi Kebangkrutan, Prof Ahmad Rofiq: Jangan Berperilaku Seperti Ini

- 8 April 2024, 10:00 WIB
Prof Ahmad Rofiq
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Idul Fitri 1445 H tahun ini secara serentak bersamaan antara pemerintah, warga Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya, pada Rabu, 10 April 2024 M.

Kecuali jamaah Masjid Aolia di Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta yang dipimpin KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau lebih akrab dipanggil Mbah Benu, yang tanpa hisab dan rukyah namun merasa sudah teleponan sama Allah Ta'ala, yang berlebaran 5 April 2024.

Namun setelah diajak oleh pimpinan NU DI Yogyakarta, selain meminta maaf, Mbah Benu juga siap untuk kembali kepada jalan yang benar.

Idul Fitri secara harfiyah artinya kembali kepada fitrah.

Sederhananya, setelah puasa Ramadhan satu bulan, Allah telah mengampuni dosa-dosa kita sebagai hamba-Nya yang beriman.

Baca Juga: Nasi Uduk Simple dengan Kobe: Resep Cepat dan Mudah

Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan, atas dasar iman dan muhasabah, maka diampuni dosanya yang telah lalu”.

Ada Ulama yang memahami bahwa idul fitri, itu berarti kembali menjadi ahli surga.

Karena pada awalnya anak cucu Nabi Adam as, adalah ahli surga.

Rasulullah saw menjelaskan, bahwa “...bagi orang yang puasa, mendapatkan dua kebahagiaan; saat mengakhiri puasa (farhatun ‘inda iftharihi) dan saat berjumpa Allah (farhatun ‘inda liqaihi)” (Riwayat Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, dan An-Nasai).

Bahagia karena kita telah memenangi jihad dalam memerangi hawa nafsu dan menyempurnakan ibadah puasa dengan zakat fitrah dan zakat mal.

Baca Juga: Mengapa Doctor Prisoner Layak untuk Ditonton: Kombinasi Drama Medis dan Kejahatan

Dan, kebahagiaan ketika nanti kita berjumpa denga Allah ‘Azza wa Jalla.


Sedih Ditinggal Ramadhan 

Sementara itu, selayaknya kita bersedih, karena segera ditinggalkan oleh bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh kasih sayang, ampunan, dan keberkahan.

Kita harus “berpisah” dan ditinggal oleh bulan suci Ramadhan, yang memberi banyak pelajaran berharga, pendadaran mentalitas, keimanan, ketaqwaan, dan kesungguhan dalam menjalankan perintah puasa, dengan filosofi dan maqashid syariah puasa.

Apakah ibadah puasa kita selama satu bulan ini, mampu membekas di hati dan fikiran kita, untuk terus beribadah seperti dalam bulan Ramadhan.

Dan, setelah itu, kembali pada kesucian atau fitrah, yang menurut Al-Farabi, hanya berkeinginan pada yang baik, benar, dan indah.

Baca Juga: Resep Mudah dan Praktis Ayam Saus Padang untuk Berbuka Puasa

Rasulullah saw mengingatkan: “Sekiranya umatku mengetahui rahasia kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan, sungguh mereka akan mengharapkan sepanjang tahun Ramadhan (semua)” (Dari Ibnu ‘Abbas). 

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x