Gunung Merapi Kembali Erupsi Selasa Malam, 19 Desa di Magelang Hujan Abu Vulkanik

11 Agustus 2021, 16:35 WIB
Gunung Merapi Kembali Erupsi, 19 Desa di Magelang Hujan Abu Vulkanik /Humas PNPB/

 

Portal Pekalongan – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jogja kembali erupsi, akibatnya sebanyak 19 desa di Magelang alami hujan abu vulkanik.

Gunung Merapi ini telah erupsi pada pada Selasa, 10 Agustus 2021 pukul 20.27 WIB. Abu vulkanik yang keluar cukup banyak, mengakibatkan 19 desa penuh dengan abu vulkanik.

Awan panas guguran (APG) dari Gunung Merapi yang erupsi menuju ke arah barat daya  dengan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Baca Juga: BSU Gaji Pekerja Rp 1 Juta Sudah Masuk ke Rekeningmu? Yuk Cek Daftar Penerima

Sumber dari PNPB menyebutkan, data dari olah data sementara Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran tersebut terekam di seismogram dengan aplitudo 55 milimeter dengan durasi 157 detik.

Peristiwa awan panas guguran tersebut sekaligus menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih sangat tinggi.

Sebelum erupsi Selasa malam, Gunung Merapi ini juga sudah erupsi pada Minggu, 8 Agustus 2020. Kala itu awan panas guguran yang meluncur hingga 3.000 meter ke arah barat daya. Beberapa kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter juga terpantau menuju ke arah yang sama.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan bahwa APG dari erupsi Gunung Merapi Selasa malam juga memicu terjadinya hujan abu tipis di 19 desa yang berada di 7 kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Ke-19 desa itu yaitu Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Desa Ketep dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Desa Pakis, Desa Gejagan, Desa Rejosari, Desa Banyusidi, Desa Ketundan, Desa Petung dan Desa Daleman Kidul di Kecamatan Pakis, Desa Pucungsari, Desa Pesidi dan Desa Lebak di Kecamatan Grabag, Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung, Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo, Desa Karangkajen, Desa Donorejo dan Desa Krincing di Kecamatan Secang.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Kita Diharuskan Berjemur, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono melalui pesan singkat melaporkan bahwa, menurut perkembangan asesmen di lapangan, terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi oleh faktor angin.

Hal itu kemudian yang juga menjadi faktor meluasnya cakupan wilayah hujan abu yang awalnya hanya dilaporkan berdampak pada tujuh desa kemudian berkembang menjadi 19 desa.

“Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa,” jelas Edi.

Sejauh ini Edi juga melaporkan bahwa kondisi secara umum masih dalam keadaan aman dan terkendali. Pihaknya juga terus bersiaga selama 24 jam dan melakukan koordinasi bersama BPPTKG serta lintas unsur terkait untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

“Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” terang Edi.

Berdasarkan hasil koordinasi antara BPBD Kabupaten Magelang dan BPPTKG, status Gunung Merapi hingga saat ini masih berada dalam level III atau ‘Siaga’ dan belum ada rekomendasi untuk warga agar mengungsi ke tempat yang lebih aman. Akan tetapi, warga tetap diminta untuk selalu waspada dan selalu memantau informasi aktivitas Gunung Merapi dari pihak-pihak berwenang

Dalam rangka mengantisipasi dampak kesehatan akibat pengaruh abu vulkanik Gunung Merapi, BPBD Kabupaten Magelang telah membagikan masker kepada warga sejak Minggu. Adapun masker tersebut diberikan langsung kepada warga yang terdampak di wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun.

Baca Juga: Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono: Saya Baik-baik Saja dan Sehat wal Afiat

“Sebagai langkah antisipasi dampak abu vulkanik, anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga terdampak abu vulkanik,” kata Edi.***

Editor: A Zuhri

Tags

Terkini

Terpopuler