Kagama Buka Desa Inklusi Se-Kalimantan Raya, Ganjar Pranowo: Teruskan dan Gelindingkan

14 Maret 2022, 09:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong berjalannya Desa Inklusi diaplikasikan se-Kalimantan Raya. /Humas Pemrov Jateng

POLTAL PEKALONGAN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong berjalannya Desa Inklusi diaplikasikan se-Kalimantan Raya.

Ganjar Pranowo mengungkapkan, Desa Inklusi akan mendorong terlaksananya pembangunan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif.

Hal itu disampaikan Ganjar saat bertemu dengan para pengurus Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang menggagas Desa Inklusi se-Kalimantan Raya di Mangrove Center Graha Indah, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu 13 Maret 2022.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bersama Gubernur Se-Indonesia Datang ke IKN, Bawa Air dan Tanah Disatukan dalam Kendi Nusantara

Desa Inklusi pertama di Kalimantan Timur digagas di Desa Karya Jaya, Kutai Kartanegara pada tahun 2020 sebagai pilot project dari PP Kagama dan Kemendes RI.

Fauzul Didi, sebagai penggagas menjelaskan ada pelaksanaannya, Desa Inklusi di Desa Karya Jaya telah berhasil menangani permasalahan warga terkait pertanahan.

"Kita menyelesaikan satu masalah besar tentang pertanahan dan itu sudah selesai dan masuk ke pemerintah pusat dan akan dikembalikan lagi ke masyarakat. Kemudian masalah pertanian, perkebunan dan juga akan melakukan kajian seperti desa pintar bekerjasama dengan Bank Indonesia," ujar Didi, dilansir Portalpekalongan.com dari siaran pers Humas Pemprov Jateng, Senin 14 Maret 2022.

Didi mengatakan, dari bekal kesuksesan tersebut pihaknya optimis untuk menerapkan Desa Inklusi se-Kalimantan Raya dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada.

Baca Juga: Revitalisasi Keraton Jadi Pusat Kebudayaan, Ganjar Pranowo Siap Mmendukung

"Maka hari ini kita memperbesar bukan hanya di Kalimantan Timur saja, tapi di Kalimantan secara seluruhnya maka kita akan buat program desa inklusi kalimantan Raya yang kita harapkan semua masalah yang ada di Kalimantan, apa yang kurang di desa itu akan diselesaikan bersama," ujarnya.

Gubernur Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum PP Kagama mengapresiasi semangat dari para penggagas Desa Inklusi se-Kalimantan Raya. Ganjar mendorong agar contoh yang sudah ada bisa dijadikan metodologi yang menjadi database untuk diterapkan bersama.

"Kalau hanya disimpan di dalam perpustakaan di dalam tumpukan data, orang tidak akan mengerti file itu, tapi kalau ini bisa dikeluarkan dan diceritakan kita gempur," ujar Ganjar.

Baca Juga: Sosialisasi UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Ganjar Pranowo: Ojo Wedi Bayar Pajak

Ganjar juga meminta agar metodologi yang jadi database dibuat dengan beragam produk. Tak hanya tulisan, tetapi juga memaksimalkan audio visual.

"Sekali Desa Inklusif itu digebrak itu efeknya akan ke mana-mana, perempuannya jadi berdaya, usaha kecil naik kelas, model packaging bagus dan produk oke," tegas Ganjar.

Ganjar menambahkan, teknologi yang berkembang saat ini telah menjadi cara baru dalam berkomunikasi. Meski tak bisa hadir, Ganjar memastikan dirinya selalu mengikuti perkembangan.

Di sisi lain, lanjut Ganjar, dengan itu pula akan makin banyak orang yang dapat melihat dan meniru untuk menerapkan program Desa Inklusi di daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Temui Ganjar Pranowo, Dubes Singapura Kesengsem Investasi di Kendal Industrial Park

"Terima kasih, teruskan dan gelindingkan. Saya senang kalau ada audio visualnya. itu ada, boleh dikirim ke PP (Kagama), boleh ke saya, nanti saya sampaikan ke publik, itu komunikasi era sekarang, sehingga publik akan lebih banyak tahu dan orang akan ramai ramai berdatangan belajar dan sebagainya dan melihat kalau bisa kok kita melakukan," tandas Ganjar.***

Editor: Arbian T

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler