Hari Bumi 2022: Doodle Google Mengingatkan Kita tentang Dampak Buruk Perubahan Iklim

22 April 2022, 09:20 WIB
Hari Bumi 2022: Mengingatkan Kita tentang Dampak Buruk Perubahan Iklim (Climate Change) /Canva/

PORTAL PEKALONGAN – Jika kita membuka Google hari ini, akan tampak doodle bertema Hari Bumi. Google mengambil tema yang menjadi salah satu hal paling mendesak bagi kelestarian bumi, yaitu dampak buruk perubahan iklim atau climate change.

Dengan menggunakan citra real time-lapse dari Google Earth Timelapse dan sumber lain, Google Doodle memperlihatkan dampak perubahan iklim atau climate change di empat lokasi berbeda di Bumi, yaitu Gunung Kilimanjaro (Tanzania, Afrika), gletser di Sermersooq (Greenland), Lizard Island (Great Barrier Reef, Australia), dan Harz Forests (Elend, Jerman).

Menurut PBB, seperti dijelaskan dalam situsnya, perubahan iklim atau climate change merupakan proses alami di mana suhu, curah hujan, angin, dan elemen lainnya bervariasi selama beberapa dekade. Akan tetapi, saat ini pemanasan global terjadi dengan sangat cepat.

Baca Juga: Google Doodle Hari Ini 22 April 2022, Tampilkan Doodle Hari Bumi tentang Perubahan Iklim

Hal ini disebabkan besarnya jumlah pembakaran bahan bakar fosil, seperti minyak bumi dan batubara, dari berbagai aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Emisi gas rumah kaca yang menjebak panas matahari menyebabkan gletser di beberapa belahan Bumi menyusut dengan cepat. Doodle Google memberikan contoh penyusutan tidak hanya terjadi di gunung yang berada di daerah ekuator Bumi (Gunung Kilimanjaro), namun juga di daerah yang beriklim dingin (Greenland).

Tampak dalam citra real time-lapse pada rentang waktu 1986 sampai 2020, luas area yang tertutup gletser di puncak Kilimanjaro kian menyusut. Demikian pula gletser di Sermersooq, Greenland menyusut pada kurun waktu 2000 hingga 2020.

Baca Juga: Info Mudik 2022 : Pemudik Dihimbau Vaksinasi Booster Segera! Antibodi Terbentuk 1-2 Minggu Pasca Vaksinasi

Kenaikan suhu Bumi dan kekeringan juga menyebabkan pohon di Jerman lebih rentan terhadap serangan kumbang kulit kayu. Kekeringan menyebabkan pohon menjadi lemah. Hama seperti kumbang kulit kayu berkembang biak semakin cepat di pohon yang sudah lemah tersebut.

Pohon yang dipenuhi kumbang harus ditebang untuk mencegah hama menyebar ke seluruh hutan.

Google memperlihatkan bagaimana area pepohonan di hutan Harz berkurang selama kurun waktu 1995 sampai 2020.

Baca Juga: Sandiaga Uno: 28 Kabupaten/Kota di Jateng, Masuk 500 Besar ADWI 2022, Mewujudkan Desa Wisata Berkelas Dunia

Akibat perubahan iklim tidak hanya terjadi di daratan. Google juga memberikan contoh kerusakan yang terjadi di lautan. Perubahan iklim memberikan efek perubahan kondisi lingkungan yang menyebabkan karang di lautan mengalami stress (tertekan). Salah satu akibatnya adalah proses perubahan warna karang menjadi putih.

Karang yang stress bereaksi dengan mengusir zooxanthellae, alga simbiosis yang memiliki kemampuan fotosintesis dan menyediakan makanan bagi karang inangnya. Hilangnya alga ini menyebabkan karang lama kelamaan berubah menjadi benar-benar putih dan kehilangan sumber makanan.

Dalam video doodlenya, Google menunjukkan proses pemutihan karang di Lizard Island, Australia yang terjadi selama bulan Maret hingga Mei 2016.

Baca Juga: Inspirasi Kartini Remaja Masa Kini Nabilah Ayu Eks JKT48: Hijrah Sedari Muda, Intip Gaya Hijab Dia Sekarang

Pada umumnya, orang berpikir perubahan iklim hanya menyebabkan suhu Bumi menjadi lebih hangat. Namun, sesungguhnya kenaikan suhu hanya awal dari permasalahan. Bumi merupakan sebuah sistem di mana perubahan di suatu daerah dapat memengaruhi perubahan di daerah lain.

Konsekuensi lain dari perubahan iklim atau climate change adalah kelangkaan air, naiknya permukaan laut, banjir, badai dahsyat, penurunan keanekaragaman hayati, dan menurunya tingkat kesehatan masyarakat. Dalam situsnya, PBB menyatakan konsekuensi dari perubahan iklim terhadap manusia akan meningkatkan jumlah “pengungsi iklim” di masa depan.

Google melalui doodlenya memberikan gambaran perubahan iklim atau climate change yang nyata terjadi di Bumi untuk mengingatkan kita tentang dampak buruk perubahan iklim. Sudah saatnya kita lebih memperhatikan kelestarian Bumi dan melakukan usaha penyelamatan.***

Editor: As Sayyidah

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler