PORTAL PEKLALONGAN - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya kembali melakukan reshuffle kabinet Indonesia Maju, Rabu 15 Juni 2022.
Pada reshuffle kabinet Indonesia Maju jilid II ini, Presiden Jokowi mengangkat dan melantik dua menteri baru dan tiga wakil menteri baru di Instana Negara, Jakarta.
Dua menteri baru hasil reshuffle kabinet Indonesia Maju jilid II ini adalah Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi, dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) menggantikan Sofyan Djalil.
Baca Juga: Inilah Daftar Menteri Baru Hasil Reshuffle Kabinet Jokowi 15 Juni 2022
Adappun pelantikan Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 64P Tahun 2022 tentang Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 yang ditetapkan pada tanggal 15 Juni 2022.
Diketahui, Zulkifli Hasan merupakan Ketua MPR periode 2014-2019 yang juga saat ini merupakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara itu, Hadi Tjahjanto merupakan Panglima TNI periode 2017-2021.
Adapun tiga wakil menteri hasil reshuffle kabinet Indonesia Maju jilid II adalah Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Jokowi Lantik 2 Menteri dan 3 Wakil Menteri di Resuffle Kabinet Jilid 3
Dilansir Portalpekalongan.com dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 15 Juni 2022, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan akan segera mengatasi permasalahan minyak goreng.
"Ini tugas dan amanah yang besar. Kita tahu hari-hari soal minyak goreng belum tuntas. Kasihan rayat kalau ini tidak tuntas. Tugas saya adalah bagaimana ketersediaan minyak goreng di manapun dan harga terjangkau," ungkap Zulkifli Hasan dalam jumpa pers seusai pelantikan.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto menyatakan akan mengejar target sertifikasi tanah milik rakyat.
"Saya akan menyelesaikan sertifikat tanah milik rakyat. Saat ini teralisasi 81 juta, target kita capai 126 juta sertifikat. Ini target pertama yang akan segera saya realisasi, namun saya lihat permasalahan di lapangan, apakah masih K-2 atau K3. Tentunya berkoordinasi dengan instansi terkait. Kedua, bahwa sengketa tanah juga akan saya selesaikan, antara kemungkinan juga overlaping antara instansi atau kesatuan lain dengan rakyat. Ketiga, terkait dengan tanah di IKN itu akan kita selesaikan. Insat Allah dengan sinergi dengan instasi terkait dalam waktu depat dapat terealisai," ungkap Hadi Tjahjanto.***