Habib Luthfi Imbau Uang Masjid Dikelola sebagai Dana Sosial agar Lebih Bermashlahat, Bisa dengan Cara Ini

21 Juni 2022, 13:32 WIB
Habib Luthfi. /Instagram @habibluthfibinyahya

PORTAL PEKALONGAN – Sebaiknya uang masjid tidak diatasnamakan wakaf atau sedekah jariyah.

Hal itu disampaikan Habib Luthfi di majelis Jumat Kliwon yang berlangsung di Kanzus Sholawat Pekalongan, Jawa Tengah.

Habib Luthfi mengimbau agar uang yang masuk ke masjid tidak diatasnamakan wakaf atau sedekah jariyah.

Baca Juga: Agar Uang Masjid Bisa untuk Dana Sosial dan Membantu Sesama, Habib Luthfi Menyarankan Ini

Jika diatasnamakan wakaf atau sedekah jariyah, maka kas masjid akan menumpuk nanti karena alokasinya hanya akan kembali ke masjid saja dan tidak bisa dialokasikan ke yang lain.

Habib Luthfi menyarakan agar uang masjid diatasnamakan sebagai dana sosial saja agar lebih bermashlahat.

"Sebaiknya uang masjid diatasnamakan dana sosial saja,” ungkap Habib Luthfi, dilansir dari siaran pers Kanzus Sholawat  yang diterima Portalpekalongan.com, Selasa 21 Juni 2022. 

“Supaya pihak takmir lebih leluasa mengelolanya dan bisa mengalokasikan labanya kepada selain masjid," jelas Habib Luthfi.

Lebih lanjut Habib Luthfi menjelaskan, melalui dana sosial yang terkumpul di masjid tersebut, dapat dibuat untuk kepentingan umum.

Baca Juga: Habib Luthfi Bin Yahya Turut Menziarahi Makam Eril, Hal Tersebut Mendapat Sorotan Baik dari Netizen

Sebagai contoh dapat digunakan untuk mendirikan supermarket, toko kecil-kecilan, sampai bisa membeli lahan sawah atau kebun.

Nantinya dapat menanami lahan tersebut dengan singkong atau padi.
Hasil dari usaha tersebut dapat digunakan untuk kepentingan umum masyarakat.

"Hasil dari usaha itu semua bisa untuk kepentingan umum masyarakat, seperti membantu biaya pemakaman, membelikan sarung untuk jama'ah masjid yang tidak punya sarung, membantu modal usaha, dan lain-lain," ujarnya.

Habib Luthfi kurang setuju jika kaum fakir-miskin masyarakat setempat tidak terurus karena dana masjid menumpuk dengan diatasnamakan sebagai wakaf.

Apalagi geger setelah mendapati missionaris masuk dengan membawa mie instan, beras dan lain-lain.

Bukannya ingin memanjakan kaum fakir-miskin, tapi Habib Luthfi ingin memberdayakan mereka. Jangan beri mereka ikan, tetapi berilah kail agar mereka bisa mencari ikan sendiri.

Baca Juga: Masya Allah! Makam Eril Diziarahi Habib Luthfi bin Yahya, Begini Ungkapan Syukur Ridwan Kamil

Habib Luthfi mempersilahkan dana yang masuk ke masjid atau musholla dimanfaatkan untuk mendirikan lembaga keuangan mikro tanpa riba.

Habib Luthfi juga menyarankan kepada orang-orang yang memiliki kelebihan rezeqi sering umroh berkali-kali untuk saling membantu kepada sesama.

Menurut Habib Luthfi, biaya yang akan digunakan umroh tersebut bisa digunakan untuk memberi pinjaman modal pada tetangganya yang kekurangan, dengan tanpa bunga dan pengembaliannya dibebaskan kapan saja.

Jangan sampai bisa umroh berkali-kali namun tetangga kanan-kirinya kelaparan.

Baca Juga: Habib Luthfi bin Yahya Mengunjungi Makam Eril, Begini Tanggapan Atalia Ibunda Eril

"Jika saya memberi penjelasan lebih, mungkin sedikit akan menyinggung perasaan sebagian orang. Mereka yang sering umroh, mungkin dalam setahun bisa 2 atau 3 kali, coba uangnya dialokasikan saja untuk kesejahteraan umat. Taruhlah jika biaya umroh 1 kali adalah 20 juta, maka sudah berapa dana yang akan terkumpul? Itu baru 1 orang, bagaimana jika dari banyak orang? Kalau umroh mungkin hanya untuk mendapat nama saja, agar disebut mampu umroh berkali-kali," tandasnya.***

Editor: Arbian T

Tags

Terkini

Terpopuler