Jusuf Kalla Terpilih Jadi Ketua Umum, Ini PR DMI Setelah Muktamar Menurut Prof Ahmad Rofiq

3 Maret 2024, 14:37 WIB
Jusuf Kalla Terpilih Jadi Ketua Umum, Ini PR DMI Setelah Muktamar Menurut Prof Ahmad Rofiq /

PORTALPEKALONGAN.COM - Muktamar ke-VIII Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah sukses digelar, dan Jusuf Kalla ditunjuk sabagai Ketua Umum DMI 2024-2029.

Jusuf Kalla ditunjuk kembali menjadi ketua umum DMI masa khidmat 2024-2029 secara aklamasi atau tanpa proses pemilihan.

Penunjukan kembali Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum DMI secara aklamasi sekaligus penerimaan secara aklamasi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PP DMI.

Baca Juga: Prof Ahmad Rofiq Embuskan Isu DMI Mart sebagai Sayap Ekonomi: Bisa Memakmurkan Masjid dan Umat

Pada saat Muktamar, dijelaskan sepuluh program pokok masa khidmat sebelumnya, yakni meliputi:

  1. Akustik Masjid,
  2. Aplikasi Masjid dan Media Digital,
  3. Masjid bersih dan Sehat.
  4. Pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.
  5. Manajemen kemasjidan.
  6. Sertifikasi tanah wakaf Masjid/Mushalla.
  7. Arsitektur Masjid.
  8. Pendidikan dan Dakwah.
  9. Wisata religi berbasis Masjid.
  10. Pembangunan Gedung DMI Pusat.

Dari poin nomor satu hingga sembilan, memang sudah banyak program yang dinyatakan berhasil, tapi juga harus diteruskan.

Baca Juga: Ketua PW DMI Jateng Prof Ahmad Rofiq: Selain Uang, Peduli Palestina Disertai Baca Qunut Nazilah

Sedangkan untuk poin paling akhir memanglah program yang bisa dinyatakan sukses seratus persen.

Hal ini dikarenakan PP DMI sudah mempunyai gedung sendiri. Gedung PP DMI berada di Jl. Matraman Raya No.39-41 Matraman Jakarta Timur, 13140.

PR DMI di antarnya memerlukan adanya sensus masjid dan mushola di seluruh Indonesia  KKN Tematik “Database Masjid” Kerjasama DMI lintas Kementerian, Kemenag, Kemendagri, dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Baca Juga: PD DMI Banyumas Dipimpin KH Anshori dan H Lubab, Prof Imam Yahya: Jadilah Superteam

Dalam konteks kemasjidan untuk menghidupkan spirit silaturrahim antara pengurus BKM dan DMI di setiap jenjang kepengurusan, mengingat kepengurusan BKM hampir di semua tingkatan diisi oleh eks-officio para pejabat di Kementerian Agama – yang pekerjaan utamanya sangat banyak – BKM dapat mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pembuatan database masjid dan mushalla sekaligus kegiatannya di seluruh Indonesia, DMI yang menjadi thinker-tank dan eksekusi kegiatannya. Insyaa Allah ini akan melahirkan pola komunikasi dan silaturrahim yang menghasilkan kesejukan dan tidak perlu memperhadapkan antara BKM dan DMI di berbagai tingkatan.

Penataan akustik masjid baru terwujud 6.780 masjid di seluruh Indonesia, armada mobil akustik juga baru 100 mobil, tentu ini masih perlu dialnjutkan.

Menarik kata Pak JK, sehebat apapun imam, muballigh, da’i/da’iyah, kalau sound-systemnya tidak bagus, maka boleh jadi tidak efektif, untuk tidak mengatakan “berantakan”.

Baca Juga: DMI Kota Semarang Siapkan Jamaah Sehat dan Kuat

Persoalan arsitektur dan tata bangunan masjid, juga menarik. Namun ada hal yang perlu ditata dan ini menyangkut kesucian dan kebersihan, adalah kamar kecil masjid, di mana banyak closet posisinya lebih tinggi dari pada bak atau ember air.

Tentu ini percikan air akan berpotensi menjadikan air mutanajis, dan tidak bisa mensucikan (ghairu muthahhir). Apalagi bagi masjid yang sudah lama dibangun, tentu ini menarik menjadi perhatian.

Soal masih banyaknya faham yang masih mau memonopoli kebenaran, yang menganggap madzhab sendiri yang benar dan yang lain disebut ahli bid’ah dan bahkan sesat, ini ada komunikasi dan dialog, agar tidak perlu terjadi konflik horizontal yang tidak perlu.

Baca Juga: Prof Ahmad Rofiq: Pemahaman Pancasila bagi Kaum Milenial Sangat Diperlukan

Islam dihadirkan oleh Allah ‘azza wa Jalla adalah untuk menghadirkan kasih sayang di alam ray aini. Karena itu, Islam adalah agama al-hanifiyah al-samhah atau agama yang suci dan toleran.

Masih banyak masjid/mushalla yang menutup masjid di luar waktu-waktu shalat. Masih ada yang melarang anak-anak ikut beribadah, yang mereka ini kadang “berisik” dan menurut Sebagian pengurus, harus diingatkan.

Ini perlu diluruskan, karena apabila “masjid sudah kehilangan suara anak-anak yang bergurau di masjid/mushalla” itu adalah lonceng atau alarm akan kehilangan generasi yang hati mereka terpatri di masjid (rijalun qulubuhum mu’allaqun bi l-masajid).

Masih banyak deretan pekerjaan rumah bagi PP DMI Paska Muktamar ke-8, dan juga seluruh jajaran pengurus DMI di Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan hingga desa/kelurahan, untuk terus membangun, menghidupkan, dan memakmurkan masjid dan memakmurkan jamaahnya.  Semoga.

Allah a’lam bi sh-shawab.

*) Prof Dr H Ahmad Rofiq MA, Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah, Guru Besar Hukum Islam Pascasarjana UIN Walisongo, Ketua Bidang Pendidikan Masjid Agung Jawa Tengah, Ketua II YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam Sultan Agung, dan Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang, DPS BPRS Bina Finansia Semarang.***

Editor: Ali A

Tags

Terkini

Terpopuler