Djoko Setijowarno Mengimbau Pengguna PO Wisata agar Manusiawi dalam Membuat Itinerary Perjalanan

25 Mei 2024, 05:00 WIB
sopir bus tidur di ruang bakasi di saat rombongan berwisata /Ali A/

PORTAL PEKALONGAN - Pakar Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno mengimbau para pengguna PO Wisata agar manusiawi dalam membuat itinerary perjalanan.

"Selama ini hampir semua pengguna membuat itinerari perjalanan sungguh tidak manusiawi. Aktivitas perjalanan dari homebase atau rumah ke lokasi pariwisata dari pagi hingga sore untuk berwisata. Dari satu destinasi ke destinasi yang lain. Karena tidak menginap, kemudian malamnya berada di jalan untuk pulang. Misalnya, bus pariwisata Ardiansyah Plat Nomor Kendaraan S 7322 UW menabrak tiang pesan-pesan, variable message sign/VMS di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto, Senin, (16/5/2022). Ternyata panitia tidak memberi waktu pengemudi untuk beristirahat," kata Djoko Setijowarno.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang ini menambahkan, kalaupun panitia memberi waktu istirahat, hampir semuanya tidak ada yang memberi pengemudi bus tempat istirahat memadai.

"Peserta wisata tidur di hotel, pengemudi tidur di bus."

Baca Juga: Perkarakan Penyedia Jasa Angkutan Umum dan Penyelenggara Tour, Djoko Setijowarno: Jangan Hanya Menindak Sopir

Menurut Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, hal inilah yang memicu sering terjadinya kecelakaan bus wisata karena pengemudinya tidur saat mengemudi, karena kelelahan.

Karakteristik bus wisata yang bebas ke mana saja dan kapan saja ini juga merupakan ladang subur untuk digunakan oleh bus bekas hasil peremajaan, sehingga banyak sekali bus wisata yang tanpa izin.

Pengawasan di lapangan sangat sulit, dan masih berplat kendaraan warna kuning.

"Semua kecelakaan bus wisata yang diinvestigasi KNKT adalah bus tanpa izin yang merupakan bus bekas peremajaan dari bus AKAP/AKDP," ujarnya.

Baca Juga: Ini Catatan Evaluasi oleh Djoko Setijowarno atas Layanan Transportasi di Musim Libur Lebaran 2024

Dia menambahkan, KNKT mengusulkan, pertama agar dibuat terminal wisata di destinasi wisata, seperti wisata pansela di Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Wonosobo (wisata Dieng).

Semua bus besar berhenti di satu titik, dan untuk menuju titik wisata menggunakan kendaraan lain yang lebih kecil dan sesuai dengan geometrik jalannya.

Kedua, untuk pengawasan operasional bus wisata, sulit jika menggunakan pengawasan manusia (Kepolisian dan Dinas Perhubungan), karena mereka tidak memiliki trayek.
Lebih baik wajibkan bus wisata menggunakan teknologi ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang merupakan inovasi teknologi terintegrasi dalam kendaraan dengan tujuan utama meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpangnya.

Dapat memantau kemana kendaraan itu serta kondisi kebugaran dan disiplin pengemudinya secara real time.

Baca Juga: 15 Contoh Soal OSN IPA SD MI Persiapan Sukes OSN K Tahun 2024 dengan Kunci Jawaban

Ketiga, agar dibuat suatu mekanisme pada saat peremajaan kendaraan (karena pembatasan usia kendaraan) pada bus AKAP/AKDP, sehingga otomatis platnya menjadi hitam. Dan tidak bisa lagi digunakan sebagai kendaraan umum, sehingga tidak bisa digunakan sebagai bus wisata ilegal

Tunggu Janji Polisi

Djoko Setijowarno menegaskan bahwa hingga sekarang ini kita masih menunggu janji polisi untuk mengusut tuntas kasus kecelakaan Bus Trans Putera Fajar nomor polisi AD 7524 OG di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) yang menewaskan 11 orang di tempat kejadian.

"Catatan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT, Mei 2024), kecelakaan pada bus wisata itu polanya hanya ada dua. Pertama, rem blong pada jalan yang sub standar dan kedua micro sleep disebabkan pengemudi mengalami kelelahan mengemudi," kata . Pola tersebut dipicu dari karakreristik angkutan wisata yang tidak diatur trayeknya dan tidak diatur waktu operasinya.

Baca Juga: Syarat Pinjam KUR BSI 2024 5 Juta - 50 Juta agar Disetujui

Mereka bisa beroperasi dimana saja dan kapan saja tanpa ada batasan waktu operasi.

Sementara jalan jalan menuju destinasi wisata hampir semuanya adalah jalan sub standar (tidak sesuai regulasi) yang memiliki hazard dan berpotensi risiko rem blong bagi kendaraan besar terutama bagi pengemudi yang tidak paham rute karena menggunakan gigi tinggi saat turun.

Demikian juga terkait panjang jari jari tikungan dan lebar lajur yang tidak ramah bagi kendaraan besar dengan panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter.

Hal inilah yang seringkali mencelakakan bus wisata karena mereka dituntut harus mengantar ke tujuan wisata oleh penggunanya.

Apa itu Itenerary?

Itinerary adalah rencana perjalanan atau daftar kegiatan beserta estimasi biaya yang dibutuhkan selama liburan. Rencana perjalanan ini mencakup daftar destinasi tujuan, jadwal kegiatan harian, transportasi, akomodasi, hingga konsumsi.

Selain penting untuk menyusun rencana liburan, itinerary juga dibutuhkan bagi para pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata seperti tour operator

Sebagaimana kita tahu, itinerary adalah daftar kegiatan beserta estimasi biaya yang dibutuhkan selama perjalanan ke tempat tujuan. Selain dapat memaksimalkan waktu, intinerary juga dapat mengelola pengeluaran selama perjalanan.

Baca Juga: Latihan Soal OSN Matematika SD MI Terbaru, Contoh Soal Lolos OSN K 2024 Disertai Pembahasan

Dengan adanya itinerary, semua kebutuhan selama liburan akan lebih diperhitungkan, mulai hal yang sederhana mulai dari makan dan minum hingga biaya tak terduga. Maka dari itu, sebelum melakukan perjalanan wisata, sangat penting untuk membuat itinerary.

Cara Membuat Itinerary

Membuat itinerary bukanlah pekerjaan yang sulit, mengingat semua informasi yang dibutuhkan sudah dapat diakses dengan mudah di internet. Berikut beberapa cara membuat itinerary yang bisa diterapkan sebelum melakukan perjalanan wisata.

1. Melakukan Riset

Cara membuat itinerary yang pertama, yaitu melakukan riset. Ketika Anda ingin melakukan liburan, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu tentang apa yang ingin Anda lakukan selama liburan nanti. Selain itu, Anda juga harus tahu di mana tempat yang cocok untuk dijadikan liburan.

Misalnya Anda ingin mempelajari adat dan tradisi di sebuah kota, Anda harus mencari destinasi liburan yang kaya akan adat dan tradisi. Untuk mencari kota tersebut, Anda bisa searching terlebih dahulu di Google.

Baca Juga: Pembahasan 10 Contoh Soal OSN Matematika SD MI Persiapan Sukses OSN K 2024 dan Kunci Jawaban

2. Membagi Wilayah Menjadi Beberapa Zona

Setelah melakukan riset, cara membuat itinerary berikutnya, yaitu membagi wilayah menjadi beberapa zona. Tujuan membagi wilayah menjadi beberapa zona untuk mempermudah mengetahui tempat yang terlebih dahulu untuk dikunjungi. Dengan adanya pembagian wilayah menjadi beberapa zona ini, juga dapat menekan biaya akomodasi.

3. Membuat Kalender

Membuat kalender menjadi salah satu cara membuat intinerary yang cukup penting. Anda dapat menentukan waktu yang tepat untuk berkunjung ke sana dan berapa lama harus menghabiskan waktu untuk mengunjungi tempat tersebut.

Baca Juga: Aqua Life, Bukti AQUA Sebarkan Terus Kampanye Bijak Berplastik

Selain itu, dalam kalender tersebut juga terdapat daftar tempat dan kapan tempat tersebut buka untuk umum. Dengan begitu, Anda tidak akan bosan dan dapat mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan.

4. Menentukan Transportasi dan Akomodasi

Sebelum melakukan perjalanan, menentukan transportasi dan akomodasi menjadi hal yang penting untuk dipikirkan. Tentukan transportasi untuk berangkat dan pulang dari destinasi. Selain itu, pilihlah akomodasi yang dekat dengan pusat keramaian atau tempat umum seperti alun-alun, terminal, bandara, dan stasiun.

Demikian artikel mengenai imbauan pakar transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno, terhadap pengguna PO wisata agar manusiawi dalam membuat itinerary perjalanan wisata. Salah satunya memanusiakan pengemudi bus antara lain memberi waktu istirahat yang cukup dan layak. Tidak membiarkan pengemudi bus tidur di bus di saat rombongan berwisata. Djoko Setijowarno mengimbau agar pengemudi bus diberi penginapan yang layak di saat peserta rombongan wisata tidur di hotel setelah berwisata seharian. Semoga bermanfaat.***

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno

Tags

Terkini

Terpopuler