Network
Portal Pekalongan – Banjir yang terjadi di Aceh Besar Provinsi Aceh pada Jumat lalu, 9 Juli 2021masih berdampak pada aktivitas masyarakat. Setidaknya ada 11 desa terdapat banjir.
Data BPBD Kabupaten Aceh Besar pada Minggu, 10 Juli 2021, pukul 08.20 WIB menyebutkan banjir berangsur surut namun genangan masih terjadi di beberapa titik. Sebagian penyintas telah kembali ke rumah masing-masing, sebagian lain masih mengungsi di rumah kerabat.
Pihak BPBD Aceh Besar masih melakukan pendataan warga yang masih mengungsi di tempat kerabat, menyusul air berangsur surut hari ini.Namun hanya sebagian pengungsi yang sudah kembali.
Baca Juga: Cadangan Oksigen PT Samator Kendal Hilang Sekitar 60 ton Karena Listrik Padam
Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menyatakan sebelumnya tercatat 56 KK mengungsi dan sekitar 401 KK terdampak akibat banjir tersebut. Di samping itu, cuaca mendung berpotensi hujan di wilayahnya. Pada Sabtu malam, 10 Juli 2021, pukul 21.00 WIB, BPBD Kabupaten Aceh Besar mencatat 11 desa atau gampong yang tersebar di 4 kecamatan terdampak banjir ini.
“Kesebelas gampong antara lain Gampong Brayeun di Kecamatan Leupung, Gampong Lamsujen, Pudeng, Krueng Kala di Lhoong, Lamgeumok, Ajuen dan Lam Hasan di Peukan Bada serta Lampasie Eungking, Gue Gajah dan Garot di Darul Imarah,” kata Abdul Muhari dalam siaran tertulisnya, Minggu, 11 Juli 2021.
Menurutnya, banjir di Aceh Besar ini dipicu oleh hujan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan debit air beberapa sungai di Kabupaten Aceh Besar meluap. Banjir teridentifikasi pada Jumat lalu, 9 Juli 2021, pukul 09.00 pagi waktu setempat. Saat banjir tinggi muka air antara 20 hingga 50 cm. Sabtu, 10 Juli, wilayah Aceh Besar masih terpantau hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan disertai angin kencang.
Baca Juga: Argentina Juara Copa America 2021 dan Luapan Kegembiraan Lionel Messi
“Merespons banjir itu, BPBD segera melakukan penanganan darurat, seperti evakuasi warga dan kaji cepat di lapangan. Selain itu, BPBD berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya serta pemerintah di tingkat desa dan kecamatan terdampak,” katanya.***
