Kisah Malang Pony Orangutan yang Dijadikan Budak Seks Setiap Hari di Kalimantan

- 7 September 2021, 13:47 WIB
Ilustrasi - Pony, seekor orang utan yang dijadikan budak seks di Kalimantan
Ilustrasi - Pony, seekor orang utan yang dijadikan budak seks di Kalimantan /pixabay/Pixel-mixer/

 

PORTAL PEKALONGAN - Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan dengan unggahan viral yang menceritakan kisah Orangutan yang dipaksa menjadi budak seks oleh mucikari di salah satu rumah bordil sekitar Kareng Pangi, Kalimantan Tengah.

 

 

Orangutan bernama Pony ini setiap harinya jadi korban para lelaki bejat yang ingin memuaskan nafsunya di rumah bordil tersebut.

Pony yang malang dirantai di tempat tidur, bulu-bulunya dicukur setiap hari dan didandani dengan perhiasan layaknya seorang wanita sebelum melayani 'tamunya'.

Baca Juga: Samsat Sediakan Aplikasi SIGNAL, Kini Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Tidak Perlu Bawa KTP dan STNK

Pony yang sudah rapi disemprotkan minyak wangi lalu diminta berbalik saat pria bejat mendekatinya secara perlahan.

Informasi tersebut diceritakan kembali oleh tim penyelamat Orang Utan BOS Foundation melalui akun Instagram @Indoflashlight.

“Pony dicukur setiap hari dan berulang kali diperkosa oleh para pria yang mengunjungi di rumah bordil,” katanya, dikutip dari unggahan akun Instagram @Indoflashlight pada Senin, 6 September 2021.

Baca Juga: Jateng Dinyatakan Bebas dari PPKM Level 4, Ganjar: Jangan Terlalu Euforia

“Ia juga dipaksa memakai perhiasan, parfum dan belajar untuk berputar ketika 'klien' mendekat,” tuturnya.

Peristiwa malang yang menimpa Pony sebenarnya terjadi pada 2003 silam, dia ditemukan oleh tim penyelamat Orang Utan BOS Foundation dengan kondisi yang mengenaskan.

Kulit Pony dipenuhi gigitan nyamuk serta tangan dan kakinya dalam keadaan dirantai.

Baca Juga: Pembegalan di Jalan Pemuda, 1 Korban Tewas 1 Korban Kritis, 2 Pelaku Dibekuk

BOS Foundation pun kala itu segera melakukan evakuasi pada Pony untuk menyelamatkannya dari rumah bordil.

Namun ironinya warga sekitar justru melarang BOS Foundation membawa Pony dengan alasan wilayah itu adalah 'rumah' bagi sang orang utan.

“Mereka berpikir Pony harus tetap di sana karena sudah dirawat sejak kecil,” kata akun @Indoflashlight.

Beruntung lambat laun tim BOS Foundation berhasil mengamankan Pony setelah melalui perundingan yang rumit dengan warga sekitar.

Baca Juga: Diet Ampuh Tanpa Olahraga, Ini 4 Bahan Rempah Minuman Pelangsing ala Dewi Hughes

Setelah berhasil diselamatkan, Pony kemudian tiba di markas BOS Foundation di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah pada 13 Februari 2003.

“Pony dibawa ke tempat itu untuk direhabilitasi dengan catatan ibu mucikarinya diperbolehkan untuk berkunjung menjenguknya,” katanya.

“Hal itu juga dilakukan untuk meredam kemarahan warga yang menolak Pony dibawa,” ujarnya.

Meski sudah direhabilitasi, rasa trauma Pony dikabarkan tak kunjung hilang.

Baca Juga: Andre Sleigh Diduga Hina Nama Indonesia, Para Puteri Beri Tanggapan

Hal ini terlihat dari reaksi Pony yang kerap menjerit dan buang air besar secara tiba-tiba setiap ibu mucikarinya berkunjung.

Di sisi lain, seiring berjalannya waktu Pony mulai bersosialisasi dengan orang utan lainnya di tempat rehabilitasi tersebut.

“Pony saat ini aktif ikut sekolah hutan untuk mendapatkan bimbingan dan perhatian guna mengembalikan sifat aslinya,” katanya.***

Editor: Ali A

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah