Hal tersebut lantaran pengukuran kesuburan dan tingkat kehamilan tidak berbeda antara orang yang sudah dan belum divaksinasi.
Lagi pula, angka kehamilan yang tidak diharapkan juga tidak berbeda antara orang yang sudah dan belum divaksinasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa,meskipun sudah ada laporan mengenai wanita yang mengalami gangguan menstruasi setelah vaksin Covid-19.
Namun, hingga saat ini hal itu belum terbukti kebenaranya jika vaksin Covid-19 dapat menganggu siklus menstruasi atau dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Maka dari itu, kita tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Terus jaga kesehatan dan saring informasi yang kita dapat agar tidak salah faham.
Demikian ulasan mengenai penjelasan dr. Adam Prabata terkait isu vaksin Covid-19 dapat mengganggu siklus menstruasi dan kesuburan wanita. Semoga bermanfaat dan terus cek data informasi yang Anda terima. ***