Network
PORTAL PEKALONGAN- Kementerian kesehatan (Kemenkes) dalam konferensi pers virtual terkait Update Perkembangan COVID-19, Kamis 10 Februari 2022, menyampaikan akan terjadi gelombang peningkatan kasus Omicron yang lebih besar dibandingkaan Covid-19 varian Delta.
Meski tidak disebutkan kapan tepatnya puncak perkembangan gelombang Omicron, tetapi Kemenkes memperkirakan 2 hingga 3 pekan ke depan merupakan puncak gelombang Delta.
"Kita melihat dua sampai tiga minggu ke depan kemungkinannya akan terjadi peak (puncak) saat dua minggu ke depan," kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof dr Abdul Kadir, PhD, SPTHT-KL(K), MARS, Kamis 10 Februari 2022.
Omicron disebut lebih mudah menular sehingga memiliki tingkat penularan lebih cepat dibandingkan varian Delta.
Menurut dr Siti Nadia Tarmizi, juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan pada akhir Februari atau awal Maret 2022 merupakan puncak kasus Omicron yang diprediksi tiga kali sampai enam kali lebih tinggi daripada varian Delta," kata dr Nadia kesempatan yang sama dalam konferensi pers virtual Update Perkembangan Covid-19.
Namun, dr Siti Nadia menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir meski kasus Omicron semakin tinggi pemerintah memperkirakan tingkat perawatan di rumah sakit dapat teratasi.
Hal ini karena Omicron memiliki gejala relatif ringan tidak seperti pada kasus pasien varian delta. Omicron memiliki gejala seperti flu, tetapi akan berdampak jika terpapar pada pasien usia lanjut dan komorbid.
Baca Juga: Tidak Seperti Flu Biasa, Ini Ciri-ciri Omicron yang Harus Diwaspadai
