Namun logika manusia tidak sama dengan ketetapan takdir.
Dan jika terdengar cucuran tangis ibunya setiap malam dan raungan tanpa bersuara ayahnya, itu semata karena hati kami hancur berkeping-keping.
Saat ini kami sedang menggapai tali keimanan dan keikhlasan, agar bisa memandu kami beradaptasi terhadap takdir ini.
Kami meyakini, sesungguhnya ada dua cara menilai panjang pendeknya umur manusia.
Yang pertama menilai umur biologis yang dihitung oleh bulan atau tahun, itu kebiasaan kita.cara
Namun ada cara kedua, yaitu menghitung berapa panjangnya, lamanya, besarnya amal kebaikannya saat ia hidup di dunia fana ini.
Ananda Emmeril Kahn Mumtadz mungkin umur biologisnya hanya 23 tahun,