Tak Henti Dilanda Banjir dan Rob, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Komit Pertahankan Predikat Kota Tangguh

- 22 Juli 2022, 14:26 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjadi narasumber dalam talkshow Klarifikasi Forum Pimred PRMN Bertanya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Menjawab.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjadi narasumber dalam talkshow Klarifikasi Forum Pimred PRMN Bertanya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Menjawab. /Dok PRMN

PORTAL PEKALONGAN - Menjadi Wali Kota Semarang selama dua periode yang belum tuntas dijalani, Hendrar Prihadi beberkan tantangan besar yang selama ini dihadapinya.

Menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, permasalahan besar bagi Semarang adalah mengatasi banjir dan rob air laut.

Seperti kasus belum lama ini, tanggul di Pelabuhan Tanjung Emas jebol, menyebabkan banjir rob melanda kawasan pelabuhan dan sekitarnya dengan genangan air cukup tinggi. 

Baca Juga: Pemkot Semarang Sediakan Co working Space Gratis: Ruang Bekerja, Berapresiasi dan Berekspresi Bagi Masyarakat

Meski Kota Semarang tak lepas dari permasalahan banjir dan rob di sejumlah kawasan, namun Hendi  terus berupaya mengatasinya dengan berbagai upaya demi mempertahankan predikat Semarang sebagai kota tangguh.

Hal itu disampaikan Hendrar Prihadi atau Hendi ketika menjadi narasumber dalam talkshow Klarifikasi Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) bertajuk "Forum Pimred PRMN Bertanya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi Menjawab: Jabatan Berakhir, Maju Jateng 1?"

Diketahui, Semarang merupakan Ibu Kota Jawa Tengah sekaligus metropolitan terbesar kelima setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.

Namun muncul pertanyaan dalam forum tersebut, mengapa sejumlah acara-acara besar justru diselenggarakan di Solo, bukan Semarang sebagai Ibu Kota Jateng?

Baca Juga: Pemkot Semarang Mulai Buka Pendidikan Tatap Muka Secara Bertahap

Menanggapi hal tersebut, Hendi menyampaikan klarifikasi. Dia menyatakan sah-sah saja bila acara bergengsi digelar di daerah-daerah lain seperti Solo.

Namun dia menyebut Semarang juga menjadi rumah bagi event besar seperti Semarang Night Carnival, Festival Kota Lama, Festival Loenpia Jazz, hingga Perayaan Sam Poo Tay Djien.

Meski begitu, dia tak menampik bila acara kelas internasional lebih sering diadakan di Solo.

Menurut Hendi, faktor yang mempengaruhi hal tersebut salah satunya adalah Semarang yang rawan diterjang rob dan banjir.

Baca Juga: Info Loker! Grab Gandeng Pemkot Semarang dan Disnaker, Sediakan 500 Armada Listrik Untuk Driver Baru

Untuk itu kendala yang dihadapi menjadi sebuah tantangan yang perlu dia jawab dalam dua periode kepemimpinannya.

"Ibu kota Provinsi Jawa Tengah pindah ke Solo? Itu menjadi challenge saya," ujar Hendi. 

Hendi mengungkapkan, selama menjabat dua periode Wali Kota Semarang, pihaknya mengklaim berhasil mengurangi persentase wilayah banjir.

Upaya yang ditempuh pun beragam, di antaranya pemanenan air hujan di Waduk Jatibarang, sistem pemompaan di 49 rumah pompa, dan tanggul laut.

Dari hasil kerja sama pemerintah dan masyarakat, lanjut Hendi, prediksi yang sempat muncul beberapa tahun lalu terkait Semarang akan tenggelam akhirnya berhasil ditepis.

Baca Juga: Pemkot Semarang Adakan Pengisian Oksigen Gratis Bagi Warga Semarang, Simak Persyaratannya

"Semarang tidak tenggelam, katanya 2017 diprediksi tenggelam," bantah Hendi.

Meski rob dan banjir belum sepenuhnya teratasi, Hendi bertekad Pemkot Semarang akan terus berupaya merampungkan pekerjaan rumah tersebut.***

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah