Modal share angkutan umum
Studi yang dilakukan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI)-2 tahun 2018, menyebutkan total pergerakan di Jabodetabek sebanyak 88,2 trip per hari.
Di dalam Kota Jakarta 21,2 juta (24,0 persen) trip per hari, commuter 6,4 juta (7,3 persen) trip per hari dan lainnya 60,6 (68,7 persen) juta per hari.
Disamping itu, data JUTPI 2018 menyatakan modal-share angkutan umum 8,20 persen (bus, trans Jakarta, kereta api, ojek, taksi/bajaj).
Baca Juga: Grand Vitara 2023 Penantang Serius Toyota Rush, Januari Sudah Laku 8.662 Unit
Persentase kendaraan tidak bermotor ( non motorized) sekitar 17 persen.
Polling Institute (2022), menyebutkan modal share kendaraan umum 8,1 persen (hanya yang bertrayek/ fix line). Modal share kendaraan umum 55,79 persen (termasuk taksi online dan ojek online).
Evaluasi Kinerja Angkutan Umum di Wilayah Jabodetabek (2021), menyatakan mode share perjalanan masyarakat Jabodetabek masih didominasi oleh penggunaan kendaraan pribadi, yaitu sepeda motor 51 persen, mobil pribadi 19 persen, dan sepeda 1 persen. Sedangkan penggunaan moda transportasi angkutan umum sebesar 25 persen.
Kajian Metode Pengukuran IKU RITJ yang dilakukan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) tahun 2022, menyebutkan modal share angkutan umum bertrayek (sebagai moda utama) sebanyak 24 persen.