Bergegas Benahi Transportasi Umum di Bodetabek, Djoko Setijowarno: KRL Commuter Line Belum Mampu Mereduksi...

- 22 Februari 2023, 20:27 WIB
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat.
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat. /Ali A/

Jumlah perpindahan moda dalam satu kali perjalanan. Sebanyak 1,03 perpindahan moda dalam satu kali perjalanan (atau jumlah moda yang digunakan dalam satu kali perjalanan 2,03 moda) dan 56 persen pra atau purna angkutan dengan berjalan kaki

Operasi LRT Jabodebek

Sebagai sebuah angkutan publik massal, pelayanan LRT Jabodebek tidak bisa bersifat tunggal, tapi harus terintegrasi, dari hulu hingga hilir, pra perjalanan (first mile), selama perjalanan, dan paska perjalanan (last mile).

Aksesibilitas ke 310 kawasan permukiman dan komersial harus ada untuk memberikan kemudahan bagi pengguna LRT Jabodebek.

Rencana Juli 20123 akan beroperasi LRT Jabodebek dengan 17 stasiun sepanjang 44,43 km. Sejumlah fasilitas integrasi, seperti fasilitas integrasi pada stasiun integrasi LRT Jabodebek - Kereta Cepat Jakarta Bandung di Halim KM1+350; Skybridge atau Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Revo – Stasiun LRT Jabodebek Bekasi Barat; akses skybridge atau Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dari gedung MTH 27 Office Suite PT Adhi Commuter Properti ke Stasiun LRT Jabodebek Ciliwung; akses skybridge atau Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dari Gedung Apartemen/Parkir PT Kresna Inti Utama ke Stasiun LRT Jabodebek Bekasi Barat; fasilitas integrasi skybridge pada Stasiun LRT Jabodebek Cikunir 1; fasilitas integrasi JPM dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas – Stasiun KCI Sudirman.

Baca Juga: Urai Kemacetan di Jakarta, Pakar Transportasi Sodorkan Solusi Begini

Kegiatan perpindahan moda yang dilakukan oleh pengguna dapat berjalan dengan lancar (seamless), sehingga mampu mereduksi waktu perjalanan dan memberikan rasa aman serta nyaman selama melakukan kegiatan.

Kemudian harus dipenuhi dalam upaya mewujudkan kelancaran pergerakan penumpang dan barang khususnya untuk tempat terjadinya perpindahan moda bagi pergerakan penumpang maupun barang.

Saat ini tercatat banyak transportasi yang perlu dikembangkan agar dapat melakukan
kebutuhan pergerakan penumpang dan barang secara berkesinambungan dan tanpa hambatan (seamless).

Pembangunan transportasi antarmoda di antaranya pelayanan transportasi yang terpadu merupakan tuntutan yang penggunaan angkutan umum. Simpul transportasi bertumpu pada faktor keterpaduan atau integrasi yang terdiri dari pelayanan transportasi integrasi fisik, integrasi layanan atau informasi, dan integrasi tarif.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x