Network
PORTAL PEKALONGAN - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau kepada semua pihak, bahkan Kementerian atau lembaga serta pemerintah daerah agar mempersiapkan upaya mitigasi untuk hadapi El Nino yang diprediksi terjadi pada Agustus 2023 yang akan datang.
Dilansir dari antaranews.com, Luhut menerangkan bahwa El Nino berpotensi menyebabkan dampak kekeringan dalam jumlah yang luas, kebakaran hutan, dan lahan berakibat pada menurunnya hasil pertanian serta pertambangan. Sehingga berakibat inflasi. Hal tersebut berdasarkan dengan pengalaman tahun 2015.
Baca Juga: Soal Ancaman Peneliti BRIN, Menko PMK: Kalau Ada Pelanggaran Pidana Silakan Dituntaskan
Saya meminta seluruh K/L terkait juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini, memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino,” kata Luhut, dikutip portalpekalongan.com dari Antara.
Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia memaparkan, bahwa peristiwa La Nina yang sudah terjadi pada tiga tahun berturut-turut dan membawa cuaca yang lebih basah akhirnya berakhir. Kemudian Rl Nino akan membawa suhu yang lebih tinggi. Dan menyebabkan cuaca lebih kering.
Baca Juga: Nasyiatul Aisyiyah Minta Polri Segera Proses Hukum Peneliti BRIN dan Lindungi Warga Muhammadiyah
Berdasarkan data, setelah terjadi terakhir kali pada 2016 suhu laut juga sudah mencapai rekor tertinggi. Apalagi dengan gelombang panas yang akhir-akhir ini mendorong suhu tertinggi di Asia.
