Mudik Gratis, Djoko Setijowarno: Masih Didamba Banyak Orang

- 21 April 2024, 06:00 WIB
para penumpang program mudik gratis lebaran 2024 siap-siap masuk bus
para penumpang program mudik gratis lebaran 2024 siap-siap masuk bus /Ali A/

Baca Juga: Mengenal Sariawan: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Program ini melayani 47 ruas dengan jumlah keberangkatan arus mudik dan balik sebanyak 91 perjalanan. Musim lebaran 2025 dapat ditambah rute dan jumlah kapal mudik gratis.

Bisa juga ditambahkan bus mudik gratis dari seluruh provinsi di Sumatera ke Jawa. Dengan terhubung Tol Trans Sumatera, ada transportasi penyeberangan antar pulau dan Tol Trans Jawa sangat membantu memperlancar.

Kecelakan maut KM 58 Tol Jakarta - Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap. Harus ada ketegasan dari aparat dan pemerintah untuk menertibkan angkutan gelap ini.

Bukan hanya penindakan hukum, tetapi juga menyelesaikan sampai ke akar masalahnya. Penyelesaiannya juga harus dilihat dari semua sisi. Di satu sisi, masyarakat di pedesaan membutuhkan angkutan gelap semacam ini. Mereka memberi fasilitas mengantar dan menjemput sampai ke depan rumah penumpang yang tak terjangkau angkutan publik.

"Namun, di sisi lain, angkutan ini luput dari sistem pengawasan transportasi umum. Ketegasan pemerintah dibutuhkan agar kecelakaan angkutan gelap yang menelan korban jiwa tidak terjadi lagi," tegasnya.

Sederat bus yang digunakan untuk moda transportasi para pemudik dalam program Mudik Gratis Polri
Sederat bus yang digunakan untuk moda transportasi para pemudik dalam program Mudik Gratis Polri

Menyediakan layanan angkutan umum hingga pedesaan, kemudian angkutan tidak berijin baru diberantas. Di masa transisi, bus AKAP diizinkan beroperasi hingga terminal tipe C, seperti Bus AKAP menuju Kabupaten Wonogiri.

Semua terminal tipe C di kecamatan Kabupaten Wonogiri disinggahi Bus AKAP. Dari desa menuju terminal tipe C disediakan angkutan pedesaan. Bisa diantar atau sewa ojek karena jaraknya antara ibukota kecamatan dan desa sudah tidak jauh lagi.

"Sesungguhnya, akar masalah belum terintegrasi sistem transportasi di Indonesia adalah minimnya (pernah ada, sekarang punah) layanan angkutan perdesaan, angkutan perkotaan, angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan angkutan perintis."

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah