Djoko Setijowarno Mengimbau Pengguna PO Wisata agar Manusiawi dalam Membuat Itinerary Perjalanan

- 25 Mei 2024, 05:00 WIB
sopir bus tidur di ruang bakasi di saat rombongan berwisata
sopir bus tidur di ruang bakasi di saat rombongan berwisata /Ali A/

Baca Juga: Ini Catatan Evaluasi oleh Djoko Setijowarno atas Layanan Transportasi di Musim Libur Lebaran 2024

Dia menambahkan, KNKT mengusulkan, pertama agar dibuat terminal wisata di destinasi wisata, seperti wisata pansela di Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Wonosobo (wisata Dieng).

Semua bus besar berhenti di satu titik, dan untuk menuju titik wisata menggunakan kendaraan lain yang lebih kecil dan sesuai dengan geometrik jalannya.

Kedua, untuk pengawasan operasional bus wisata, sulit jika menggunakan pengawasan manusia (Kepolisian dan Dinas Perhubungan), karena mereka tidak memiliki trayek.
Lebih baik wajibkan bus wisata menggunakan teknologi ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang merupakan inovasi teknologi terintegrasi dalam kendaraan dengan tujuan utama meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpangnya.

Dapat memantau kemana kendaraan itu serta kondisi kebugaran dan disiplin pengemudinya secara real time.

Baca Juga: 15 Contoh Soal OSN IPA SD MI Persiapan Sukes OSN K Tahun 2024 dengan Kunci Jawaban

Ketiga, agar dibuat suatu mekanisme pada saat peremajaan kendaraan (karena pembatasan usia kendaraan) pada bus AKAP/AKDP, sehingga otomatis platnya menjadi hitam. Dan tidak bisa lagi digunakan sebagai kendaraan umum, sehingga tidak bisa digunakan sebagai bus wisata ilegal

Tunggu Janji Polisi

Djoko Setijowarno menegaskan bahwa hingga sekarang ini kita masih menunggu janji polisi untuk mengusut tuntas kasus kecelakaan Bus Trans Putera Fajar nomor polisi AD 7524 OG di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) yang menewaskan 11 orang di tempat kejadian.

"Catatan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT, Mei 2024), kecelakaan pada bus wisata itu polanya hanya ada dua. Pertama, rem blong pada jalan yang sub standar dan kedua micro sleep disebabkan pengemudi mengalami kelelahan mengemudi," kata . Pola tersebut dipicu dari karakreristik angkutan wisata yang tidak diatur trayeknya dan tidak diatur waktu operasinya.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Djoko Setijowarno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah