Dalam upaya untuk mengendalikan kerumunan berlebihan, Kepala Inspektur David Duckenfield, komandan polisi yang bertanggung jawab atas permainan pada saat itu memerintahkan gerbang keluar C untuk dibuka.
Blunder, keputusannya ini justru mengakibatkan kerumunan di tribun Lane, sehingga menewaskan banyak suporter di sana. Massa dalam jumlah besar berdesakan. Mereka saling injak karena panik dengan situasi.
4. Final Piala Champions di Inggris
Sebanyak 39 suporter meninggal pada laga puncak Piala Champions 1985 antara Inggris dan Italia.
Di laga Liverpool vs Juventus berbuntut kerusuhan yang menelan banyak korban jiwa.
Mengutip Sportskeeda, 39 suporter Juventus meninggal sementara 600 orang lainnya terluka.
Sebelum pertandingan dimulai, fans Liverpool sudah melempari suporter Juventus.
Akibatnya, penggemar Si Nyonya Tua melarikan diri sementara yang lain mundur ke dinding beton.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Minggu 2 Oktober 2022, Saksikan Ikatan Cinta Hingga Kesempatan Kedua
Apesnya, dinding beton tersebut runtuh dan menimpa para penggemar klub tersebut.
Tragedi itu mengakibatkan semua klub Inggris dilarang bermain di Eropa untuk jangka waktu lima tahun.
5. Piala Afrika - Younde - Afrika
Di Piala Afrika 2021, ada 6 suporter tewas dan puluhan orang lainnya terluka saat pada pertandingan Kamerun vs Komoro di Piala Afrika 2021.
Dilansir laporan CBC, insiden maut itu terjadi saat kelompok suporter mencoba merangsek masuk ke dalam Stadion Stade Olembe, Yaounde pada Selasa 25 Januari 2022.
6. Kairo - Mesir
Di Kairo, Mesir, sebanyak 40 orang meninggal pada sebuah pertandingan tahun 2015, saat polisi dan pendukung klub sepak bola Zamalek di sebuah pertandingan di Kairo, Mesir, bentrok.***