UPADATE! Korban Tewas Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Bertambah Jadi 153 Orang

- 2 Oktober 2022, 12:52 WIB
Korban Tewas Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Bertambah Jadi 153 Orang.
Korban Tewas Tragedi Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan, Malang, Bertambah Jadi 153 Orang. /Tangkapan layar video/Instagram/

 


PORTAL PEKALONGAN - Tragedi kemanusiaan akibat kerusuhan seusai pertandingan sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu 1 Oktober 2022 malam, jumlah korban terus bertambah.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam konferensi pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu 2 Oktober 2022 pagi, menginformasikan jumlah korban tewas sebanyak 127 orang.

Bertambah siang dikabarkan jumlah korban tewas terus bertambah, karena dari banyaknya korban luka-luka dan sesak nafas yang masih dirawat di rumah sakit, sebagian dari mereka tak terselamatkan.

Baca Juga: Update Kerusuhan Arema FC vs Persebaya, Tewaskan 127 Orang, Tragedi Kanjuran Malang Terbesar di Dunia?

Dilansir Portalpekalongan.com dari data Komunitas Peduli Malang pada Minggu 2 Oktober 2022 siang, angka korban tewas akibat kerusuhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 153 orang.

Diketahui, kerusuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 untuk kemenangan Persebaya.

Rupanya, kekalahan Arema FC membuat para suporter tim berjuluk Singo Edan ini benar-benar menggila melakukan aksi anarkis memasuki lapangan. Mereka kecewa dan marah memburu para pemain Arema FC dan official, sehingga menyebabkan kerusuhan yang berakibat fatal dengan data update terbaru sebanyak 153 orang tewas.

Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Hentikan Sementara Liga Sepak Bola PSSI

Kerusuhan terjadi bukan bentrok antarsuporter, karena dalam pertandingan itu hanya ditonton suporter Arema FC, dan suporter Persebaya tidak diizinkan menonton.

Kerusuhan pecah karena begitu pertandingan usai, banyak suporter Arema FC kecewa dan marah lalu masuk ke lapangan untuk mengejar para pemain Arema dan official.

Polisi berusaha mengamankan para suporter yang anarkis. Namun yang terjadi kemudian bentrok antara suporter dan para polisi yang berusaha mengendalikan situasi di tengah lapangan dan tribun penonton.

Karena polisi kalah jumlah, akhirnya situasi kerusuhan kian tak terkendali. Polisi kemudian berusaha mencegah penonton yang anarkis dan ramai-ramai masuk lapangan dengan menembakkan gas air mata.

Namun yang terjadi kerusuhan kian parah, situasi kian memburuk. Dari para saksi penoton yang selamat, penembakan gas air mata oleh aparat membuat penonton panik dan berebut untuk bisa keluar dari stadion untuk menyelamatkan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ungkap Duka Mendalam untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Malang di Laga Arema VS Persebaya

Namun sebelum mereka berhasil lolos keluar stadion, terjadi desak-desakkan hingga sebagian pingsan karena menghirup gas air mata, dan terjadi penumpukan penonton hingga banyak yang terinjak-injak dan berjatuhan korban jiwa.***

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah