Tragedi Kanjuruhan:TGIPF Ungkap Ada Pihak Otoritas yang Atur Laga Arema FC vs Persebaya Tetap Gelar Malam Hari

- 12 Oktober 2022, 16:46 WIB
Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema melawan Persebaya
Tragedi Kanjuruhan usai laga Arema melawan Persebaya / ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom/

PORTAL PEKALONGAN - Rhenald Kasali, anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengungkap ada pihak otoritas yang mengatur laga Arema FC vs Persebaya.

pihak otoritas ini yang mengatur supaya melangsungkan laga Arema FC vs Persebaya Surabaya tetap digelar pada malam hari.

“Ada indikasi-indikasi ya, kenapa jadinya malam (pertandingan), itu kemungkinan besar di situ ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari,” kata Rhenald Kasali dalam keterangannya di Kantor Kemenko Polhukam, Senin 10 Oktober 2022.

Baca Juga: Update Tragedi Kanjuruhan: Dirut PT LIB Diperiksa sebagai Tersangka Hari Ini

Namun demikian, anggota TGIPF Rhenald Kasali tidak menyebutkan siapa sosok pihak yang mempunyai kekuatan mengatur jadwal laga dilangsungkan malam hari.

“Saya belum bisa, kita belum bisa sebutkan walaupun saudara-saudara sudah bisa menciumnya,” ujarnya sebagaimana disadur Portalpekalongan.com dari youtube Kemenko Polhukam.

Rhenald mengatakan akan memanggil PSSI dan PT LIB pada Selasa, 11 Oktober 2022 Kemarin untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait Tragedi Kanjuruhan.

“PT LIB akan datang dan PSSI akan dipanggil besok ya (hari ini,red) dan sejumlah pihak yang terkait untuk dimintai klarifikasi,” ucapnya.

Baca Juga: Paspor Baru Diterapkan Mulai Hari ini Masa Berlaku Selama 10 Tahun, Yuk Simak Info Selengkapnya

Tak hanya itu, ia juga mempertanyakan soal ketidakmampuan Polresta Malang menolak jadwal pertandingan digelar malam hari.

Sebelum laga Arema FC vs Persebaya digelar, Polres Malang telah merekomendasikan panpel Arema Fc untuk memajukan laga ke sore hari.

Rekomendasi itu langsung ditindaklajuti panpel dengan mengirim surat ke PT LIB namun ditolak dan pertandingan tetap digelar pukul 20.00 WIB.

“Kalau memang itu ditolak mengapa polisi kalah, mengapa Polres kalah dan harus tetap dijalankan (pertandingan) pada malam hari,” ujar Rhenald.

Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 yang dimenangkan tim tamu dengan skor 2-3.

Baca Juga: Pergantian Fungsi Plat Nomor Putih, Berikut 4 Warna Baru Plat Nomor Kendaraan hingga Penjelasannya

Aremania, julukan suporter Arema FC lantas meluapkan kekecewaan tim kesayangannya yang kalah dengan memasuki lapangan selepas peluit akhir pertandingan berbunyi.

Kemudian pihak kepolisiann menembakkan gas air mata karena menilai suporter melakukan kerusuhan dan mengancam keselamatan para pemain dan ofisial.

Akibatnya, 131 suporter yang berada di dalam stadion meninggal dunia karena terinjak-injak dan kekurangan oksigen setelah berdesakan berebut keluar stadion.

Dalam perkara ini, Polri telah menetapkan enam tersangka yang terdiri dari pihak sipil dan unsur kepolisian.***

Editor: Arbian T

Sumber: YouTube Kemenko Polhukam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x