Ini Penyebab Setahun Lebih Tak Ada yang Berani Pasang Kontrasepsi, Program KB Jadi Amburadul

- 7 Juli 2021, 16:21 WIB
Ketua PKK Kabupaten Karanganyar Khomsyah Juliyatmono, Program KB atau Keluarga Berencana, menjadi amburadul. Sudah setahun lebih, tak ada warga yang berani memasang alat kontrasepsi.
Ketua PKK Kabupaten Karanganyar Khomsyah Juliyatmono, Program KB atau Keluarga Berencana, menjadi amburadul. Sudah setahun lebih, tak ada warga yang berani memasang alat kontrasepsi. /Portal Pekalongan

Portal Pekalongan – Dampak Pandemi Covid-19, menurut Ketua PKK Kabupaten Karanganyar Khomsyah Juliyatmono, Program KB atau Keluarga Berencana, menjadi amburadul. Sudah setahun lebih, tak ada warga yang berani memasang alat kontrasepsi.

Program KB atau Keluarga Berencana di Kabupaten Karanganyar menjadi amburadul akibat dampak Pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Ketua PKK Karanganyar Khomsyah Juliyatmono. Sudah setahun lebih tak ada yang berani memasang alat kontrasepsi.

Situasi Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai juga berdampak pada Program KB atau Keluarga Berencana di Kabupaten Karanganyar. Sudah setahun tak ada warga yang berani alat kontrasepsi.

Baca Juga: Satpol PP Kota Semarang Robohkan 20 Rumah Warga Karangsari, Warga Akan Lapor Presiden Jokowi

Sebagaimana diungkapkan Ketua PKK Kabupaten Karanganyar Khomsyah Juliyatmono, akibat pandemi, Program KB Karanganyar menjadi amburadul. Setahun lebih tak ada warga yang berani memasang alat kontrasepsi.


Ketua PKK Kabupaten Karanganyar Khomsyah Juliyatmono menyatakan, Pandemi Covid-19 tak hanya membuat ekonomi kacau, bahkan Program Perencanaan Kesehatan masuyarakat hingga Program KB pun juga amburadul.

"PAndemi membuat Program KB menjadi tidak menentu," katanya.

Betapa tidak, lanjut dia, semua orang takut datang ke rumah sakit, puskesmas atau klinik kesehatan, untuk memasang alat kontrasepsi. Orang takut bersinggungan dengan tenaga kesehatan. Orang takut dengan citra rumah sakit, puskesmas, dan lainnya karena banyaknya penderita Covid-19 di sana.

"Meski sudah memakai APD (Alat Pelindung Diri), namun hal itu justru kesannya malah menakutkan. Melihat tenaga kesehatan memakai APD sudah angker. Karena itu praktis setahun lebih saat pandemi ini tidak ada yang datang memasang kontrasepsi," kata Ketua PKK Khomsyah Juliyatmono, Rabu (7/7).

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Portal Pekalongan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah