Ganjar Pranowo; Awas, Perayaan HUT RI Ke 76 Jangan Jadi Klaster Baru Covid-19  

- 10 Agustus 2021, 06:34 WIB
Ganjar Pranowo; Awas, Perayaan HUT RI Ke 76 Jangan Jadi Klaster Baru Covid-19   
Ganjar Pranowo; Awas, Perayaan HUT RI Ke 76 Jangan Jadi Klaster Baru Covid-19   /Humas Prov Jateng

 

Portal Pekalongan  - Jelang perayaan HUT Kemerdekaan RI atau HUT RI ke 76 tahun 2021 , Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ingatkan agar tidak terjadi klaster baru Covid – 19.

Dikatakan Ganjar Pranowo, potensi munculnya klister baru Covi -19 pada saat perayaan HUT RI ke 76 tahun 2021 cukp besar jika warga nekat melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang serta abai terhadap protokol kesehatan.

Karenanya, Ganjar Pranowo mengingatkan pemerintah kabupaten/kota agar perayaan HUT RI ke 76 RI pada 17 Agustus mendatang, tidak jadi klaster baru. Tidak ada kerumunan yang berujung berpotensi menimbulkan penyebaran Virus Corona.

Baca Juga: 8 Tips Bangun Pagi Tepat Waktu, Salah Satunya Kurangi Main HP Sebelum Tidur

“Sebentar lagi kan mau 17-an ( HUT RI ke 76 ). Maka mau 17-an, awas hati-hati jangan sampai ada perayaan 17-an jadi klaster baru,” kata Ganjar usai Rapat Penanganan Covid-19 di kantornya di Semarang, Senin 9 Agustus 2021.

Dikatakan Ganjar Pranowo, Provinsi Jawa Tengah sendiri tengah menurunkan kasus Covid-19. Pihaknya tak ingin adanya acara perayaan HUT RI ke 76 justru malah menimbulkan kasus baru. Kegiatan perayaan HT RI ke 76 itu berpotensi menjadi klaster baru.

Ganjar Pranowo mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota untuk menaati hal tersebut. Sejauh ini, kasus Covid-19 di Jateng memang mulai menurun namun belum membaik.

“Kita juga ngingetin Jateng sudah mulai membaik tapi belum baik. Ini harus tetap diwaspadai  karena itu juga membutuhkan perhatian semuanya,” tegas Ganjar.

Baca Juga: Selama PPKM, Beberapa Komoditi di Pasar Kota Pekalongan Alami Kenaikan Harga

Disisi lain, Ganjar meminta pemerintah kabupaten/kota di Jateng untuk menghitung efek dari Covid. Umpamanya, di industri perdagangan seperti berapa industri yang kolaps, dan sisi lain berapa yang justru tumbuh baik.  Kemudian efek-efek yang muncul itu sekarang treatment yang sudah berjalan apa.
Ganjar Pranowo juga meminta data angka kematian dan siapa saja yang meninggal dunia. Termasuk data jumlah anak yang menjadi yatim akibat orang tuanya meninggal karena Covid.

“Termasuk kita minta angka kematian itu. Dari yang meninggal siapa saja. Ada berapa anak yatim yang hari ini butuh pertolongan. Ini penting,” ucapnya.

Selain juga, apakah ada warga yang sampai mengalami stres, serta mereka yang terpaksa mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. 

“Semua tak minta untuk menghitung sekarang. Agar ini kalau bisa kita hitung, katakan sampai pertengahan ini atau minggu depan sudah ada datanya, kita akan analisis. Sehingga perencanaan pembangunan kita di 2022, harapan kita akan bisa mengarah kelompok-kelompok ini,” jelasnya.***

Editor: A Zuhri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah