Heboh Video Penculikan Anak di Pekalongan, Polisi Ungkap Hal Ini

- 15 Desember 2023, 18:32 WIB
Ilustrasi penculikan.
Ilustrasi penculikan. /portalpekalongan.com/Shutterstock/

PORTALPEKALONGAN.COM - Video dugaan penculikan anak yang terjadi di Kabupaten Pekalongan ramai beredar di media sosial.

Dalam video tersebut juga tersemat narasi bahwa ada dua pelaku penculikan yang telah dimasukkan dalam sebuah truk box.

Terkait video tersebut, Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi pun menjelaskan terkait video yang viral tersebut.

AKBP Wahyu menjelaskan bahwa kasus dugaan penculikan anak ini masih dalam penanganan pihaknya.

Baca Juga: Dalam Beli Produk, Pemkot Pekalongan Himbau Konsumen Perhatikan Ini

Terkait awal mula kejadian, kata Wahyu, sebulan yang lalu, terduga pelaku dan korban diketahui saling mengenal melalui media sosial Facebook.

Kemudian, korban yang masih berusia 14 tahun meminta pelaku untuk menjemput di rumahnya.

"Informasi yang beredar adalah terjadinya penculikan di Kecamatan Kandangserang. Jadi dapat kami sampaikan bahwa kemarin sore telah terjadi dugaan penculikan, yang dilakukan oleh terduga pelaku atas nama SAS terhadap korban yang masih berumur 14 tahun," kata Wahyu, Kamis (14/12).

"Jadi, antara saudara pelaku dengan korban ini berkenalan melalui media sosial Facebook. Setelah berkenalan kemudian berlanjut komunikasi secara intens melalui WhatsApp. Dari pertemanan tersebut, si korban ini pada suatu ketika meminta kepada saudara pelaku untuk menjemput yang bersangkutan di rumahnya yaitu di Kandangserang," tambanya.

Baca Juga: Tingkatkan Jumlah Ekportir, Pemkot Pekalongan Bekali dan Edukasi UKM dan UMKM

Sol identitas pelaku, Wahyu mengungkapkan satu pelaku yakni SAS (22) merupakan warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan diketahui bekerja sebagai pengemudi cadangan truk boks.

Sementara untuk satu pemuda lagi diketahui tidak terlibat lantaran hanya mengantar pelaku menemui korban di rumahnya.

Untuk pelaku sendiri, Wahyu menyebut, dia bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi dan saat itu ada pengiriman barang ke Gresik, Jawa Timur.

Lantaran melewati Pekalongan, akhirnya pelaku mampir menuju ke titik lokasi yang dibagikan oleh korban melalui ponselnya.

"Melalui aplikasi berbagai lokasi, pelaku sampai ke sebuah titik yang tidak jauh dari rumah korban. Namun, pada saat bertemu, korban berniat untuk ikut pelaku," kata Wahyu.

Lebih lanjut, korban diketahui berniat untuk meminta izin bibi dan neneknya melalui sambungan telepon milik korban.

"Namun, dari pelaku ini tidak mengizinkan dengan melakukan perbuatan merampas handphone yang bersangkutan kemudian menarik secara paksa tangan dari korban untuk segera diajak atau dimasukkan ke dalam kendaraan satu unit truk ekspedisi," ucap Wahyu.

Aksi itu dilihat oleh dua teman korban yang langsung berlari menuju ke rumah bibinya dan menyampaikan bahwa korban telah dibawa kabur oleh orang yang baru dikenalnya. Karena laporan inilah warga langsung berupaya menghentikan dan menghadang truk boks.

"Kemudian pelaku berhasil diamankan oleh warga sekitar, kemudian diserahkan ke Polsek. Dari Polsek kemudian diserahkan kepada penyidik PPA Polres Pekalongan," ungkap Wahyu.

Baca Juga: Jelang Nataru, Pemkot Pekalongan Pastikan Harga Sejumlah Bahan Pokok Stabil

Dari hasil pemeriksaan sementara ini, dikatakan Wahyu, pelaku berupaya membawa kabur korban tanpa seizin orang tua atau wali, mengingat korban masih anak di bawah umur.

"Motif hasil pendalaman, karena pelaku ini suka dengan korban. Kemudian hasil pemeriksaan sebenarnya menjanjikan untuk menikahi. Cuma kan entah kapan juga akan dinikahi. Yang pasti korban masih di bawah umur," jelas Wahyu.

Pihaknya sendiri melakukan pendalaman kasus itu, setelah menerima adanya laporan dari pihak keluarga korban.

Akibat perbuatannya tersebut, pelaku terancam dijerat Pasal 83 UU Perlindungan Anak dan Pasal 332 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15-17 tahun penjara.

Sebagai informasi, sebelumnya video yang viral terkait penculikan itu sempat menghebohkan warga Pekalongan.

Dalam video itu nampak sebuah truk box yang tengah melaju langsung dihadang warga.

Tidak hanya dihentikan, pengemudi dan pendamping pengemudi truk ini juga nampak menjadi bulan-bulanan warga.

Usai sempat dihajar massa, keduanya kemudian diserahkan ke polisi, sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Kajen untuk mendapatkan perawatan medis.***

Editor: Andini Wahyu Pratiwi

Sumber: Detik Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x