Secara garis besar, suatu cerita memiliki dua karakter ( protagonis dan antagonis) yang masing-masing mempertahankan idenya.Perbedaan kedua karakter inilah yang memicu adanya konflik.
Jenis konflik ada tiga, yaitu pelaku dengan alam lingkungannya, pelaku dengan sesama, dan pelaku dengan dirinya sendiri (konflik batin).
Menurut Razak (1985: 8), arti dari konflik adalah sesuatu yang diinginkan tapi muncul penghalang sehingga sulit/tidak bisa mencapai/mendapatkan sesuatu yang diinginkan itu.
Buatlah konflik yang menarik sehingga pembaca ikut merasakan sesuatu seperti yang dirasakan oleh tokoh cerita.
Baca Juga: Asyiknya Menulis Bareng Alumni, Menulis untuk Keabadian
Selain konflik, cerita harus ada ketegangan. Dalam adegan yang mengandung ketegangan pembaca bisa merasakan dan menduga bahwa sesuatu akan terjadi dengan pertanyaan: kapan, bagaimana dan oleh siapa?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang membuat pembaca menjadi penasaran untuk mengetahui kelanjutan isi cerita.
a.Konflik fisik
Konflik fisik merupakan masalah yang disebabkan benturan antara tokoh dan lingkungan, antara tokoh dengan tokoh lain. Sebagai contoh konflik yang dialami tokoh akibat bencana alam.
Masalah sosial merupakan masalah yang muncul karena hubungan antartokoh, misalnya pertikaian, perebutan, dan perkelahian.
Baca Juga: Kajian Ramadhan : Kisah Inspiratif Seputar Ramadhan