SDIT Al Ihsan Miliki 2 Guru Magister Lulusan Jepang

- 24 Juni 2024, 08:00 WIB
Dwi Fatmawati, S.Pd., M.Ed dan Sulistyaningsih, S.Pd., M.Ed lulusan Magister di Hiroshima University yang mengajar di SDIT Al Ihsan Banjarnegara
Dwi Fatmawati, S.Pd., M.Ed dan Sulistyaningsih, S.Pd., M.Ed lulusan Magister di Hiroshima University yang mengajar di SDIT Al Ihsan Banjarnegara /ali A/

PORTAL PEKALONGAN - BANJARNEGARA - Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Ihsan Banjarnegara yang terletak di Desa Tapen, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara memang bukan sekolah sembarangan.

SD yang terakreditasi unggul (A) pada tahun 2022 ini mempunyai sumber daya manusia (SDM) para guru yang berpendidikan tinggi termasuk dua di antaranya lulusan Master of Education dari kampus ternama di Negeri Sakura, Hiroshima University.

Dwi Fatmwati dan Sulistyaningsih, Guru SD IT Al Ihsan Lulusan Jepang

Baca Juga: Di SMPN 1 Banjarnegara, Orang Tua/Wali Siswa Antre Terima Rapor dari Wali Kelas Sambil Nonton Gelar Karya P5

Guru tersebut adalah Dwi Fatmawati, S.Pd., M.Ed. dan Sulistyaningsih, S.Pd., M.Ed.

Keduanya mengampu kelas V dan VI sebagai guru kelas.

Dwi Fatmawati menyelesaikan pendidikan Sarjana Bimbingan Konseling di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sedangkan Sulistyaningsih merupakan lulusan S-1 Universitas Negeri Semarang pada Jurusan Pendidikan Sejarah.

“Lulus Master saya sudah mantap berkarir sebagai guru sekolah di SDIT Al Ihsan. Saya tertantang untuk mengamalkan ilmu dan pengalaman yang didapat di Jepang di sekolah ini,” kata Dwi Fatmawati yang pernah menjadi Juara I Menulis Surat Kartini tingkat Nasional sewaktu dirinya masih studi di Hiroshima dan mendapatkan beasiswa dari Kumahira Foundation.

Baca Juga: Cara Share Link Shopee Affiliate di Instagram, Siap Dapat Komisi dan Endorsement!

“Saya pernah mengabdi di salah satu sekolah swasta di Banjarnegara. Setelah menikah dan memiliki anak, saya memutuskan untuk bergabung dengan SDIT Al Ihsan mengingat jarak sekolah dengan rumah dekat sehingga semuanya bisa dilakukan dengan baik. Bekerja di SDIT menjadikan saya berbakti pada kemajuan desa kelahiran,” terang Sulistaningsih yang baru dua bulan bertugas di SD IT. Studi S-2-nya di Jepang disponsori oleh Yahata Memorial Fund dan JASSO.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah