Tersangka Teroris Sunardi Ditembak Mati Densus 88, Melawan Polisi saat Ditangkap

- 11 Maret 2022, 23:59 WIB
Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati tersangka teroris bernama SU alias Sunardi, karena melawan petudas saat ditangkap.
Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati tersangka teroris bernama SU alias Sunardi, karena melawan petudas saat ditangkap. /Humas Polri


PORTAL PEKALONGAN - Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati tersangka teroris bernama SU alias Sunardi, di daerah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu 9 Maret 2022 Pukul 21.15 WIB.

Sunardi ditembak Tim Densus 88 dan meninggal dunia karena saat akan ditangkap berusaha melawan hingga membahayakan petugas.

Aksi Sunardi yang membahayakan petugas adalah saat hendak ditangkap, tersangka teroris itu melawan petugas dengan menabrakan mobilnya ke arah mobil polisi. Setelah menabrak dua mobil petugas, polisi naik di bak belakang double cabin Strada milik tersangka.

Baca Juga: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap 53 Terduga Teroris, Paparkan Sumber Pendanaan Kelompok Jamaah Islamiyah

"Namun tersangka tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri sehingga menyerempet mobil masyarakat yang melintas. Dengan situasi tersebut dan dianggap bisa membahayakan petugas dan masyarakat sekitar maka petugas menembak tersangka dari belakang dan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah hingga tewas.

Sunardi yang juga berprofesi sebagai dokter itu ternyata dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga.

“Dia itu juga tidak saya masukkan di grup. Kan dia kelihatannya tidak mau kumpul-kumpul dengan warga, karena apa karena percuma tidak ada tanggapan apa-apa. Kalau ada informasi apa-apa kan lewat grup kapling itu,” kata Ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Gayam, Sukoharjo, Bambang Pujiana.

Baca Juga: Pendiri Pondok Pesantren Rehab Hati Tegaskan Tidak Ada Hubungannya dengan Teroris yang Ditangkap di Banten

Ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Gayam, Sukoharjo, Bambang Pujiana mengungkapkan dokter Sunardi merupakan sosok yang tidak pernah berkumpul dengan warga. Selama menjabat sebagai ketua RT, ia mengaku yang bersangkutan tidak pernah datang dalam pertemuan yang mengundang warga kampung tersebut.

“Sejak saya memegang Ketua RT sejak April 2019 sampai saat ini. Itu saya mengadakan pertemuan dan kegiatan warga tapi Pak Nardi tidak pernah datang dan tidak pernah sosialisasi. Apalagi kerja bakti, tidak sama sekali,” kata dia saat ditemui di kantornya di Sukoharjo, Kamis, 10 Maret 2022.

Ia tidak tahu menahu mengenai alasan ketidakhadiran salah satu warganya itu dalam setiap pertemuan yang digelar di kampung itu. Bahkan jelas dia, Sunardi juga tidak pernah membayar iuran RT seperti pada warga umumnya.

Baca Juga: 1 DPO Terduga Teroris Poso Tewas di Baku Tembak Satgas Madago Raya dengan Kelompok MIT  

“Tidak sama sekali (iuran). Boleh dicek di bendahara saya kalau yang namanya Pak Dokter Sunardi itu iuran, tidak pernah. Padahal iuran di tempat saya itu cuma satu bulan sebanyak Rp 25 ribu setiap tanggal 10,” sebutnya.

Sebagai Ketua RT 3 RW 7 Bangunsari, Bambang mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan Sunardi. Meski demikian, ia sering melihat sosok dokter itu ketika sedang menunaikan ibadah salat di masjid setempat.

“Tidak pernah (komunikasi). Kalau ketemunya dia itu di masjid tempat saya ketika salat, biasanya saat magrib dan isya. Saat ketemu juga tidak pernah saling menyapa,” ujar dia.

Tidak adanya keinginan untuk berosialisasi dengan warga, Bambang pun memutuskan untuk tidak memasukkan Sunardi ke dalam WhatsApp grup warga RT setempat. Grup tersebut berfungsi untuk menyampaikan informasi maupun kegiatan yang menyangkut lingkungan tersebut.

Baca Juga: Terlibat Teroris, Warga Pemalang ini Divonis 2,5 Tahun Penjara

Adapun keterlibatan Sunardi dalam kasus teroris adalah, Sunardi tercarat sebagai anggota Jamaah Islamiyah, pernah menjabat sebagai Amir Khidmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.***

Editor: Arbian T


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah