Aria Bima Beri Tanggapan Begini, Heboh Isu Ijazah Palsu Presiden Jokowi

- 13 Oktober 2022, 14:53 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima. /Dpr.go.id/

Baca Juga: Produk PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera Tembus Pasar Internasional, Ketua MPR RI Berikan Apresiasi

Menurut dia, tuduhan-tuduhan miring yang terkesan tidak menyukai pihak tertentu akan terus banyak, terutama pada era politik.

"Saya kira tahun politik itu orang-orang yang ingin populer banyak jenisnya. Akan tetapi, tuduhan terhadap Presiden terkait dengan ijazah palsu itu wong gendeng (orang gila). Bagaimana sulitnya mendaftar Sipenmaru, DPR, jadi bupati kan jelas ada yang namanya lolos administrasi, verifikasi faktual," katanya.

Untuk bisa lolos verifikasi, kata Aria Bima, ada banyak tahapan, mulai dari dicek pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Oleh karena itu, sebetulnya tuduhan seperti itu tidak perlu dilontarkan.

Ia mencontohkan dirinya yang sudah empat kali menjadi anggota DPR, bukan berarti tidak lagi melewatkan verifikasi, melainkan justru verifikasi berulang sesuai dengan prosedur yang ada.

Baca Juga: Tagar #STYOut Trending di Media Sosial, Netizen Minta Shin Tae-yong Tinggalkan Timnas Indonesia

"Membuat kehebohan atau gara-gara, dia jadi gunjingan publik, jadi kepuasan. Apalagi, ada pihak yang ikut menggarisbawahi, diundang ke podcast. Dia orang hukum lagi," katanya.

Terkait dengan hal itu, dia meminta agar pihak yang melontarkan tuduhan tersebut segera diproses secara hukum.

"Yang bersangkutan dipanggil saja, itu kan menyalahi undang-undang. UU ITE itu baik agak represif. Memang menyampaikan kebebasan itu perlu, menyampaikan pendapat itu penting, tetapi yang sifatnya mendewasakan demokrasi," katanya.

Sebagai informasi, menanggapi gugatan ijazah palsu Presiden Jokowi, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia salnya telah menggelar konferensi pers pada Selasa 11 Oktober 2022 lalu.

Halaman:

Editor: Arbian T

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah